Menjaga kesehatan akan berdampak pada produktivitas kerja, kualitas belajar, hingga keharmonisan sosial.
DARA | Demikian dikatakan Bupati Sukabumi H Marwan Hamami dalam upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59 di Lapang Hotel Salabintana, Minggu (12/11/2023).
Sebelum upacara ada gelaran devile dari personel rumah sakit, puskesmas, hingga klinik.
Dalam pidatonya Bupati mengajak semua pihak menjaga kesehatan, sebab menjaga kesehatan akan berdampak pada produktivitas kerja, kualitas belajar, hingga keharmonisan sosial.
Menurut bupati, HKN menjadi momentum meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam kehidupan.
Selain itu, sebagai bentuk merefleksikan dan mengapresiasi nilai kesehatan, baik secara individu maupun bagian dari komunitas dan bangsa.
“Dari semua itu, saya yakin mampu mendongkrak terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang religius, maju,dan inovatif menuju masyarakat sejahtera lahir batin,” ujar bupati.
Bupati juga mengajak semua insan kesehatan untuk mengimplementasikan enam pilar transformasi kesehatan. Hal itu seperti transformasi layanan primer dari yang asalnya fokus mengobati menjadi mencegah.
“Mari gencarkan pencegahan dan deteksi dini berbagai masalah kesehatan dan penyakit. Baik itu fisik maupun jiwa,” ujarnya.
Selain itu, transformasi layanan rujukan dari akses layanan yang susah menjadi mudah.
Hal itu dapat dilakukan dengan penguatan sarana dan prasana. Tidak lupa juga transformasi sistem ketahanan kesehatan.
Dari industri kesehatan yang bergantung ke luar negeri, menjadi mandiri di dalam negeri.
“Prioritaskan penggunaan produk dalam negeri. Hal itu sebagai bentuk cinta dan bangga produk dalam negeri,” katanya.
Hal yang tak kalah penting juga ialah transformasi pembiayaan kesehatan. Dari pembiayaan yang tak efektif menjadi transparan dan efektif.
“Hal itu berkesinambungan dengan transformasi SDM kesehatan. Dari tenaga yang kurang menjadi cukup dan merata,” katanya.
Terakhir transformasi teknologi kesehatan. Dari sistem informasi yang terfragmentasi menjadi terintegrasi. Dari teknologi kesehatan yang tertinggal menjadi terdepan.
“Percepat digitalisasi data kesehatan dan perangkat serta SDM yang memadai,” ujar bupati.
Dari semua itu, hal paling penting ialah transformasi budaya kerja para insan kesehatan. Hal itu untuk mewujudkan birokrasi yang akuntabel,lincah dan profesional.
“Saya berharap, seluruh pegawai dapat bekerja kompeten, jujur, dan selaras dalam menyukseskan transformasi kesehatan. Mari kita bekerja dengan sungguh-sungguh. Melayani masyarakat sepenuh hati,” ujarnya.
Editor: denkur