DARA | BANDUNG – “Tak ada prestasi tanpa partisipasi”, begitu Bupati Bandung, Jawa Barat, Dadang M Naser sempat berujar. Menurutnya, perlu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berolahraga dengan harapan terlahir atlit-atlit daerah yang berprestasi.
Pemkab Bandung, senantiasa menuju ke arah itu. Semua cabang olahraga diberdayakan dan dibina, maka lahirlah atlit-atlit nasional yang cukup terkenal di sejumlah cabang olahraga.
Tak sekadar olahraga profesional, lanjut Dadang Naser, olahraga ala ema-ema pun terus diberdayakan, umpamanya senam Sabilulungan yang dikolaborasi dengan seni pencak silat. “Jadi, bicara olahraga tak hanya cabang olahraga seperi vollyball, sepak bola, renang dll, tapi yang tak kalah pentingnya adalah olahraga membangkitkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
Masalah infrastruktur olahraga, Pemerintah Kabupaten Bandung sudah memiliki sejumlah sarana olahraga yang mumpuni, terutama Stadion Si Jalak Harupat. Namun, kata Dadang Naser, tak sebatas di situ, di setiap desa pun, sarana olahraga tiap tahun jadi skala prioritas pembangunan yang dibahas dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).
“Bisa kita lihat, setiap desa sekarang memiliki gedung-gedung olahraga untuk bulu tangkis, senam dan volly. Bahkan sejumlah desa juga memiliki lapangan sepak bola. Semua itu tak lepas dari perhatian dan kepedulian pemkab dalam menumbuhkan kecintaan warga dalam olahraga,” ujarnya.
Jika bicara Si Jalak Harupat, kata Dadang Naser, warga Kabupaten Bandung harus bangga, sebab stadion itu telah menunjukan sebuah prestasi tak hanya di tingkat Provinsi Jawa Barat, tapi juga Nasional. Buktina, Jalak Harupat sering digunakan even-even olahraga besar umpamanya Asian Games, Pekan Olahraga Nasional (PON), Piala Asia Sepakbola, Sea Games dll. Itu semua karena stadion yang cukup megah itu memiliki fasilitas yang tak kalah komplit dengan stadion Gelora Bung Karno.
Sarana 10 venue cabang olahraga sudah dibangun dua tahun ke belakang. Menurut Dadang Naser, 10 venue yang hadir didaerahnya untuk membina atlet sepakbola, renang, panahan, bola voli, basket, angkat besi, polo air, hoki, menembak, dan softball.
“Kami berharap masyarakat bisa merawat infrastruktur olahraga dan mendorong percepatan kebangkitan olahraga nasional secara merata di ibukota Soreang,” tuturnya.
Masyarakat juga harus bangga karena Kabupaten Bandung pernah menjadi tuan rumah Asian Games 2018 lalu dimana even itu dihadiri delapan negara.
Ujung-ujungnya, karena mampu membina dan menggerakan olahraga, Kabupaten Bandung diganjar penghargaan dari Kemenpora saat Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke 35 di Provinsi Maluku Utara.
Anugerah juga didapat Dadang Naser sebagai “Bupati Peduli Olahraga dari SIWO Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Anugerah akan diserahkan dalam Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019, Golden Award Malam Anugerah 8 Februari 2019 di Gedung Grahadi Surabaya Jawa Timur oleh Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan penilaian SIWO PWI Pusat, Bupati Bandung Dadang Naser berhak penerima penghargaan sebagai “Bupati Peduli Olahraga” karena mampu mengembangkan olahraga di Kabupaten Bandung, tak hanya olahraga profesional tapi juga olahraga rakyat.
Juga soal infrastruktur jadi penilaian. Sarana pendukung olahraga, Kabupaten Bandung dinilai sangat komplit dan telah mampu melahirkan sejumlah atlit berprestasi.***
Editor: denkur