Perhatikan atau kecanduan gawai di kalangan anak-anak kini semakin mengkhawatirkan. Untuk itu perlu upaya untuk mengurangi kecenderungan tersebut, salah satunya, ajak mereka bermain sondah.
DARA | BANDUNG — Ketua FORMI Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Agustina Dadang M. Naser, olahraga permainan sondah salah satu permainan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gawai. Karena HUT ke-8 FORMI tahun ini mengambil tema Sabilulungan Olahraga Tradisional Anu Endah (Sondah).
Menurut Kurnia, Sondah adalah nama sebuah permainan tradisional sederhana. Bermain sondah hanya membutuhkan sebatang kapur untuk menggambar bentuk persegi sebagai medianya.
“Permainan ini merupakan salah satu cara mengalihkan perhatian anak dari gadget (gawai). Tua muda besar kecil, bisa melakukannya dan mengandung nilai-nilai yang luar biasa,” kata dalam acara peringat HUT ke-8 FORMI Kabupaten Bandung Kurnia Agustina, di Stadion si Jalak Harupat, akhir pekan kemarin
Sesuai dengan amanat UU 3/2005 tentang Sistim Keolahragaan Nasional, FORMI, menurut Kurnia, adalah organisasi olahraga yang merupakan satu-satunya wadah induk olahraga rekreasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat daerah, baik provinsi maupun nasional.
“Ketika pemerintah mencanangkan gerakan nasional memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, dengan prinsip 6 M, murah, meriah, mudah, menarik, manfaat dan massal, maka FORMI hadir untuk menghimpun dan mendorong masyarakat Indonesia untuk berolahraga,” ujarnya.
Berbicara masalah olahraga, lanjut Teh Nia, biasanya persepsi masyarakat mengarah pada pencapaian prestasi yang diukur melalui hasil pertandingan atau perlombaan. “Berbagai torehan prestasi, baik di tingkat provinsi, nasional maupun internasional telah kami capai. Antara lain melalui sinergitas dengan induk organisasi BMX, Parkour, Sepatu Roda, Senam Jumsihat (Jum’at Bersih dan Sehat), Senam Jabar Juara dan SSI (Senam Sehat Indonesia).”
Ia mengakui, FORMI tidak bisa berdiri sendiri dan akan selalu bermitra sinergis dengan pemerintah daerah, swasta, dan komunitas serta masyarakat luas. “Jika kemitraan tersebut dapat dijalankan dan dikembangkan bersama, maka akan tercipta proses pembelajaran sebagai upaya bersama mewujudkan keluarga sehat dan bugar di Kabupaten Bandung,”***
Editor: Ayi Kusmawan