Puncak acara HUT ke 17 Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) tingkat Kabupaten Bandung Barat digelar dengan berbagai lomba antar kecamatan, yang diselenggarakan di Gedung HBS- Jalan Raya Cimareme, Selasa (4/10/2022).
DARA | Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, HIMPAUDI memiliki andil yang cukup besar dalam melahirkan generasi penerus berkualitas.
Keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu faktor pendukung lahirnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.
“Sehebat apapun pendidikan dasar dan menengah, tidak dapat tercipta tanpa didukung oleh PAUD yang berkualitas,” ujar Hengky.
Ia menyatakan dukungan anggaran untuk PAUD dan HIMPAUDI hingga saat ini, memang tidak sebesar jenjang pendidikan di atasnya.
Namun, ia meyakini hal tersebut tidak menyurutkan semangat para pendidik dan tenaga pendidikan PAUD untuk mengabdi.
Pemkab Bandung Barat memiliki cita-cita Bandung Barat Ekonomi Kuat 2030, sehingga peranan mereka sangat dominan juga
“Saya berharap, segala sesuatu yang telah dicurahkan untuk perkembangan dan kemajuan PAUD untuk Kabupaten Bandung Barat mendapatkan balasan setimpal dari yang Maha Kuasa sebagai ladang amal kebaikan semuanya,” ujarnya.
Bunda PAUD KBB Sonya Fatmala menyatakan, keberadaan PAUD berpengaruh besar terhadap dunia pendidikan.
Terlebih saat ini, perkembangan PAUD cukup pesat dan merata di berbagai wilayah.
“Jadi kita dulu langsung TKB, SD. Tapi sekarang ada PAUD, memang sudah dipersiapkan sekali oleh pemerintah untuk bagaimana caranya anak-anak ini bisa mengenal pendidikan sejak usia dini,” tuturnya.
Melalui PAUD lanjutnya, anak-anak sudah mulai terlatih, berkreatif, melatih sensorik dan itu sangat berpengaruh sekali untuk kehidupan mereka di kemudian hari.
Ketua HIMPAUDI KBB Siti Nurul Aeni mengemukakan, peringatan HUT HIMPAUDI kali ini dimeriahkan dengan berbagai lomba.
Salah satu lomba yang cukup menarik perhatian adalah melukis di atas kaos, kain atau kertas.
Peserta lomba terdiri dari anak-anak PAUD dibantu orang tuanya. “Ini untuk melatih motorik dan meningkatkan kreativitas anak. Juga meningkatkan kerja sama antara orang tua dan anaknya,” tuturnya.
Nurul juga mengatakan, perkembangan PAUD di KBB cukup pesat, sejak daerah ini terbentuk pada tahun 2007.
Hingga saat ini, jumlah PAUD di KBB mencapai 843 yang sudah terdaftar. Seluruh PAUD di KBB, kurang lebih 1.000-an. “Perkembangannya memang cukup pesat,” ujarnya.
Sedangkan untuk kesejahteraan para gurunya, kata Nurul masih minim. Sebanyak 2.270 guru PAUD di KBB hingga saat ini hanya menerima honor Rp100 ribu/ bulan.
“Tapi alhamdulilah, belakangan ada juga bantuan dari desa. Besarnya variatif, tergantung kebijakan desanya,” katanya.
Editor: denkur