Hutan Cengal kebakaran, ditemukan logam mulia dan sejumlah artefak. Perburuan harta karun Sriwijaya pun dimulai
DARA | OKI – Hikmah dibalik peristiwa, terjadi di Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), pekan lalu. Sebuah hutan di situ tiba-tiba kebakaran. Namun, apa yang terjadi kemudian? Ternyata di lahan itu bermunculan sejumlah artepak-artefak kuno yang diyakini peninggalan Kerajayaan Sriwijaya.
Semua orang geger, perburuan harta karun pun dimulai. Kolektor Benda Peninggalan Sriwijaya Okky Okta Wijaya mengatakan, selain kaya akan benda peninggalan berharga, kawasan gambut di Kecamatan Cengal itu khususnya di Desa Sungai Jeruju mengandung serbuk emas.
Peninggalan Sriwijaya pertama kali ditemukan berupa cincin emas yaitu tahun 2005 oleh seorang warga. Saat itu, warga tersebut sedang mencangkul tanah di halaman rumahnya. Namun, tiba-tiba ia kaget melihat sebuah cincin emas. Dari situlah perburuan barang berharga dimulai, tepatnya saat itu tahun 2005.
Kebakaran lahan dan hutan kemarin, kembali membuka jalan untuk orang memburu harta peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu.
Seorang warga OKI mengaku menemukan emas senilai puluhan juta rupiah. Selain itu, belakangan ditemukan benda-benda purbakala, termasuk perhiasan dan logam mulia.
“Ada barang yang bahannya emas, perhiasan kuno mata kucing berbentuk kalung buatan Mesir dan negara Indopasifik. Ada juga yang menemukan perhiasan kuno lainnya. Kalau dilihat dari ukiran dan bentuknya, emas itu buatan zaman Kedatuan Sriwijaya abad ke-9 hingga ke-14,” ujar Arkeolog Badan Arkeologi Sumatera Selatan, Retno Purwanti.
Juga ditemukan artefak yang berasal dari kapal, seperti kemudi, papan, serta dayung. Dugaan besar kawasan pesisir timur Sumatera dulu merupakan kawasan perdagangan atau pelabuhan besar Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang.
Perburuan harta karun Sriwijaya itu sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu saat karhutla paling parah terjadi di OKI. Di Air Sugihan banyak ditemukan peninggalan kuno pada abad 9 hingga 12. Sedangkan di kawasan Cengal ditemukan peninggalan kuno dari abad ke-12 hingga masa Kesultanan Palembang Darussalam. Dari hasil penemuan tersebut, diduga ada pergeseran lokasi pusat perdagangan dari masa Sriwijaya ke Kesultanan Palembang.
Retno menjelaskan ditemukannya sungai-sungai tua di pesisir timur Sumatera, ditambah dengan temuan peninggalan tersebut, kemungkinan besar seluruh aktivitas perekonomian pada zaman itu dilakukan di atas air. Dengan semakin meluaskan kebakaran yang terjadi di lahan gambut, kemungkinan besar bakal muncul peninggalan-peninggalan lainnya.***
Editor: denkur/dari berbagai sumber