DARA | BANDUNG – Tsunami Selat Sunda menelan ratusan nyawa melayang, Sabtu malam (22/12/2018). Dua diantaranya adalah warga Kota Cimahi yaitu ibu dan anaknya, Feni Win Purwanti (32) dan anaknya Fiko Al Khalifi (7). Keduanya ditemukan sudah meninggal setelah air laut surut.
Suami Feni, yaitu Kopral Dua (Kopda) Tresna Wibisana, tentu saja tidak tahu kejadian tragis itu, sebab ia sedang melaksanakan tugas negara sebagai pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa di Lebanon. Namun, setelah diberi kabar, Kopral Dua (Kopda) Tresna Wibisana pun minta ijin untuk pulang ke Indonesia. Hingga berita ini ditulis, ia sedang dalam perjalanan.
Feni dan Fiko ikut rombongan keluarga besarnya liburan ke Pantai Carita. Mereka berangkat Sabtu dini hari.
Namun, malamnya saat mereka sedang berada di Pantai Carita, Sabtu malam itu, tiba-tiba gelombang air laut meninggi dan menghempaskannya.
“Hampir semua keluarga besar Feni ikut ke Pantai Carita. Lalu, keluarga dari pihak Kopda Tresna Wibisana baru tahu kejadian naas itu dari berita televisi,” ujar Ivan Bristianto (37), kakak ipar korban.
Jasad ibu dan anak itu ditemukan setelah sekian jam menghilang. Kedua jasad itu dibawa langsung ke kediaman orangtuanya di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Selanjutnya dibawa ke rumahnya di Jalan Pasir Kumeli, RT 01/RW 21 Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi dan dimakamkan di pemakaman Baros yang tidak jauh dari kediaman korban, Senin (24/12/2018).***
Editor: denkur