IDINESIA Cycling for Donation 2020, Komitmen IDI Ciptakan Kesehatan Bangsa

Selasa, 17 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Ikatakan Dokter Indonesia (IDI) berkolaborasi bersama KlikDokter menggelar kegiatan bertajuk IDINESIA (IDI untuk Indonesia), sebagai komitmen dan sumbangsih IDI untuk ikut serta dalam pembangunan kesehatan bangsa.


DARA | JAKARTA – Kegiatan itu dalam rangka Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-112 dan HUT ke 70 tahun Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Di era pandemik Covid-19, acara ini bertujuan mengangkat semangat masyarakat dalam menjaga ketahanan kesehatan Nasional, sekaligus mengajak masyarakat berdonasi.

“Kami memilih kegiatan olahraga untuk berdonasi di masa pandemik ini untuk mendorong masyarakat melakukan donasi guna medukung petugas kesehatan di masa pandemi ini,” ujar dr Aditiawarman Lubis, MPH,  Ketua Acara HUT 70 tahun IDI dan HBDI 112 tahun, seperti dalam rilis yang diterima redaksi, selasa (17/11/2020).

dr Aditiawarman Lubis, MPH juga mengatakan, kegiatan ini dilakukan dengan bersepeda mencapai jarak yang ditentukan. Rute dan lokasi dapat ditentukan sendiri oleh peserta. Namun, untuk mulai berdonasi, peserta harus mencapai target minimal 11,2 kilometer untuk kategori 1 dan 25 kilometer untuk kategori 2.

Head of B2B KlikDokter, Mia Argianti mengungkapkan, kegiatan ini bekerja sama dengan berbagai sponsor, termasuk mengajak lebih dari 50 dokter dan influencer, puluhan asosiasi kesehatan, dan komunitas sepeda.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi sinergi positif untuk bersama-sama terus bersemangat berkarya di masa pandemi ini.

Ketua Collosus Organizer selaku penyelenggara acara, mengatakan, dari setiap target yang tercapai peserta menyumbang Rp50.000 pada kategori 1 dan Rp75.000 pada kategori 2.

Seluruh dana yang terkumpul akan didonasikan untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Cycling for Donation (CFD) 2020 ini dilakukan dengan target 1.500 lebih peserta dari kalangan dokter dan non-dokter dari seluruh Indonesia.

Total target donasi yang diharapkan Rp200.000.000 dan akan disalurkan ke tenaga kesehatan di seluruh Indonesia untuk penyediaan APD saat melakukan pelayanan kesehatan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menyebarkan energi positif bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, termasuk para tenaga kesehatan. Seluruh peserta dapat memilih sendiri jalur yang ingin diambil, apakah di jalan raya, jalur trail, taman sekitar tempat tinggal, trek atletis, atau jalur kondusif lainnya,” ujar Dr. Daeng M. Faqih, SH, MH selaku Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia.

“Hal ini ingin melambangkan bahwa semua orang di seluruh Indonesia kami ajak untuk ikut berpartisipasi,” imbuhnya..

Tentang Ikatan  Dokter Indonesia:

Ikatan Dokter Indonesia pertama didirikan tahun 1926, dengan nama organisasi yaitu Vereniging van lndonesische Geneeskundige atau disingkat VIG dengan tokohnya adalah  dr JA Kayadu yang menjabat sebagai ketua dari perkumpulan ini.

Tujuannya untuk menyuarakan pendapat dokter, untuk menyamakan kedudukan dan kualitas antara dokter pribumi dengan dokter Belanda.

Dalam masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai. PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) dan DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia) membentuk panitia untuk menyelenggarakan ‘Muktamar Dokter Warganegara Indonesia.

Tujuannya mendirikan suatu perkumpulan dokter warganegara Indonesia yang baru dan merupakan wadah representasi dunia dokter.

Sebanyak 181 dokter WNI menghadiri Muktamar Pertama Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) tersebut. Dalam muktamar IDI itu, dr Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua IDI pertama.

Sejak tahun 1953 IDI telah diterima menjadi anggota World Medical Association (WMA). Di tahun yang sama IDI memprakarsai berdirinya Confederation of Medical Association in Asia and Oceania (CMMAO) dan sejak itu aktif menjadi anggota organisasi tersebut.

Di tahun 1980 – 2000, IDI telah berperan untuk menanggulangi banyak jenis penyakit seperti kampanye HIV/AIDS, menyelenggarakan program Keluarga Berencana (KB), dan mendirikan Pusat Data dan Layanan Informasi IDI (Pusdalin IDI). Pada tahun 2008 IDI menetapkan Hari Bakti Dokter Indonesia yaitu pada tanggal 20 Mei.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Wabup Sukabumi: jangan Fokus Soal Perbedaan PNS dan PPPK
Digagalkan Aipda Didik, Wanita Muda Itu Hendak Bunuh Diri, Terjun dari Jembatan di Sukabumi
Bertabur Bintang! Konser Musik Penuh Cinta Paling Ditunggu Bersama I LOVE RCTI di Bekasi
Program Spesial Ramadan: RCTI Siap Temani Pemirsa dari Sahur hingga Berbuka
Bapemperda DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Rakor Bahas Pengusulan Raperda
Waduh, Banyak Remaja di Kabupaten Bandung Terjerat Narkoba, Bikin Miris Ketua TP PKK
Longsor di Garut Gubernur Jabar Kirim Bantuan untuk Keluarga Korban
Tiga Acara Terbaik Jabar Masuk Karisma Event Nusantara 2025
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 Februari 2025 - 22:00 WIB

Wabup Sukabumi: jangan Fokus Soal Perbedaan PNS dan PPPK

Selasa, 25 Februari 2025 - 21:31 WIB

Digagalkan Aipda Didik, Wanita Muda Itu Hendak Bunuh Diri, Terjun dari Jembatan di Sukabumi

Selasa, 25 Februari 2025 - 17:11 WIB

Bertabur Bintang! Konser Musik Penuh Cinta Paling Ditunggu Bersama I LOVE RCTI di Bekasi

Selasa, 25 Februari 2025 - 16:12 WIB

Program Spesial Ramadan: RCTI Siap Temani Pemirsa dari Sahur hingga Berbuka

Selasa, 25 Februari 2025 - 11:53 WIB

Waduh, Banyak Remaja di Kabupaten Bandung Terjerat Narkoba, Bikin Miris Ketua TP PKK

Berita Terbaru

Foto: Ist

JABAR

Wabup Sukabumi: jangan Fokus Soal Perbedaan PNS dan PPPK

Selasa, 25 Feb 2025 - 22:00 WIB