Idul Adha 1443 H Berbeda? MUI Minta Masyarakat Tunggu Sidang Isbat

Rabu, 8 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

mui.or.id

mui.or.id

Perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H berpotensi berbeda waktunya. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada umat Islam menunggu hasil sidang isbat Kementrian Agama.


DARA – Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, KH Abdullah Jaidi mengatakan, potensi terjadinya perbedaan perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H disebabkan penentuan 1 Dzulhijjah yang bisa saja terjadi pada tanggal 30 Juni atau 1 Juli 2022.

Hal tersebut, menurut Kiai Jaidi, juga akan mempengaruhi 10 Dzulhijjah untuk merayakan Idul Adha 1443 H antara tanggal 9 Juli atau 10 Juli 2022. Kiai Jaidi menjelaskan, proses penentuan hilal menganut wujudul hilal dan atau rukhiyatul hilal.

‘’Ketinggian derajat hilal sepakat ahli hisab kurang lebih dua derajat. Menurut perhitungan MABIMS itu masih di bawah 3 derajat kemungkinannya bisa dilihat, tapi walaupun demikian, keharusan untuk melihat rukhiyatul hilal,’’ kata kiai Abdullah Jaidi saat dihubungi MUIDigital, Senin (6/6/2022)

Kiai Jaidi menambahkan, penentuan yang dilakukan pada 29 Juni tersebut akan menentukan apakah besoknya sudah 1 Dzulhijjah atau belum. Kiai Jaidi mengatakan, penghitungannya sama, hanya saja ada dua paham yaitu Wujudul Hilal dan Rukhyah.

Kiai Jaidi menjelaskan, Wujudul Hilal biasanya digunakan oleh Muhammadiyah. Apabila sudah melihat 0 plus itu sudah wujud. Artinya, esok hari sudah awal bulan. Sedangkan Rukhyah, kata kiai Jaidi, masih 0 sekian atau 1 derajat sekian itu hilal sangat tipis dan tidak mungkin bisa dilihat sehingga dikenakan istibal 30 hari.

‘’Sehingga tanggal 1 Dzulhijjah itu jatuh pada tanggal 1 Juli 2022. Nah dalam hal ini bagaimanapun juga harus dilihat rukhyatul hilal, sukur-sukur pada malam 30 Dzulqoidah bisa terlihat hilal ketinggian 2 derajat sekian, kalau ternyata ada yang melihat hilal maka esok harinya tanggal 30 Juni itu sudah menjadi 1 Dzulhijjah,’’ ujarnya seperti dikutip dari laman resmi MUI, Rabu (8/6/2022).

Kiai Jaidi menambahkan, apabila sudah ada yang melihat hilal dan 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 30 Juni 2022, maka dipastikan perayaan Idul Adha 1443 H akan dilaksakan secara bersama.

‘’Tetapi ternyata tidak keliatan rukhiyatul hilal, maka dikenakan Dzulkijjah 30 hari. Sehingga, pengumuman pemerintah akan mengatakan bahwa Idul Adha akan jatuh pada tanggal 10 Juli sesuai dengan kalender,’’ ungkapnya.

Semangat Persatuan Harus DIjaga

Meski ada potensi perbedaan, Kiai Jaidi menghimbau untuk tetap menjaga semangat persatuan dan kebersamaan. Kiai Jaidi menuturkan, Hari Raya Idul Adha merupakan Hari Raya Quban yang waktunya sampai ahya muntasrik.

‘’Jadinya masih ada waktu yang luang beberapa hari untuk melaksanakan Idul Adha bersama-sama,’’ tegasnya.

Selain itu, kiai Jaidi juga menghimbau untuk menghormati umat Islam yang sudah mendahului untuk merayakan Idul Adha. Juga sebaliknya, umat Islam yang sudah merayakan hendaknya untuk menghormati mereka yang sedang berpuasa Arafah karena masih menganggap tanggal 9 Dzulhijjah

’Jadi artinya 9 Dzulhijjah itu hari Arafah (atau) hari tasuha di tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi kita yang di luar menunaikan ibadah haji di sunnah kan untuk berpuasa 9 Dzulhijjah walaupun saudara kita sudah berlebaran haji,’’ kata dia.

Pada saat tersebut, kiai Jaidi sangat menekankan untuk saling menghormati, juga semangat untuk berqurban, semangat setia kawan, semangat untuk saling menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim.

Menurutnya, hal ini menjadi point yang paling penting dalam perayaan Idul Adha. Terlebih, persatuan dan kesatuan umat sangat dibutuhkan untuk menghadapi situasi akhir-akhir ini dalam situasi politik yang beraneka ragam, situasi hoax atau mendeskriditkan umat Islam.

‘’Jadi harus menyatukan barisan kita, menyatukan semangat untuk kepentingan agama dan negara. Itu semangatnya yang tidak boleh kendor,’’ ujarnya. (Saddam Al Ghifari/Fakhruddin)

Editor: denkur | Sumber: MUI

Berita Terkait

Pertamina Patra Niaga Regional JBB Atasi Kebocoran Pipa BBM
Jelang Pilkada Serentak 2024, Kapolri Ajak Masyarakat Jadi Pemilih yang Berintegritas
Kodam Jaya Siap BKO Pam TPS di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya dalam Pengamanan Pilkada Serentak
Menpar Undang Investor UEA Perbanyak Investasi di Sektor Pariwisata RI
Nono Sampono: Munas KORMI Jadi Momentum Strategis untuk Meningkatkan Olahraga di Indonesia
Pengamanan Nataru Libatkan 141.443 Personel
Kemenpar Ajukan Tambahan Pagu Anggaran 2025 Sebesar Rp2,25 triliun
Natal dan Tahun Baru, Menag Tekankan Pentingnya Menciptakan Suasana Tenang dan Damai
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 16:41 WIB

Jelang Pilkada Serentak 2024, Kapolri Ajak Masyarakat Jadi Pemilih yang Berintegritas

Senin, 25 November 2024 - 12:36 WIB

Kodam Jaya Siap BKO Pam TPS di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya dalam Pengamanan Pilkada Serentak

Minggu, 24 November 2024 - 14:49 WIB

Menpar Undang Investor UEA Perbanyak Investasi di Sektor Pariwisata RI

Minggu, 24 November 2024 - 14:44 WIB

Nono Sampono: Munas KORMI Jadi Momentum Strategis untuk Meningkatkan Olahraga di Indonesia

Sabtu, 23 November 2024 - 18:35 WIB

Pengamanan Nataru Libatkan 141.443 Personel

Berita Terbaru