Imbas Kenaikan Inflasi, Hari Ini, Harga Emas Naik 1,5 Persen

Selasa, 23 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: idpost.co.id)

Ilustrasi (Foto: idpost.co.id)

Harga emas dunia melesat lebih dari 1,5 persen ke level tertingginya. Ekspektasi kenaikan inflasi memicu kekhawatiran valuasi ekuitas. Juga mendorong investor menuju logam safe-haven tersebut, sementara depresiasi dolar AS memberikan dukungan lebih lanjut.


DARA – Harga emas di pasar spot, hari ini Selasa (23/2/2021), melonjak 1,5 persen menjadi 1.808,16 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 16 Februari pada sesi tersebut.

Demikian seperti dilansir suara.com dari CNBC, Selasa (23/2/2021).

Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 1,7 persen menjadi 1.808,40 dolar AS per ounce.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun menembus level tertinggi hampir satu tahun, meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas yang tidak memberikan bunga.

Namun, meningkatnya imbal hasil riil dan kekhawatiran inflasi membuat valuasi ekuitas terlihat lebih luas ketika dibandingkan dan mendorong investor menuju aset safe-haven seperti emas, yang secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

“Dolar saat ini melemah dan itu mendukung. Juga, alasan sebenarnya untuk kenaikan harga emas dalam jangka panjang adalah kemungkinan kenaikan inflasi,” kata analis Commerzbank, Eugen Weinberg.

Masih dikutip dara.co.id dari suara.com, Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,4% ke level terendah lebih dari satu bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Paket stimulus Amerika senilai 1,9 triliun dolar AS secara luas diperkirakan disahkan pekan ini, meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang cepat tetapi dengan biaya kenaikan inflasi.

Investor juga mencermati kesaksian Chairman Federal Reserve Jerome Powell tentang Semiannual Monetary Report untuk Kongres.

The Fed dan bank sentral papan atas lainnya menggantungkan harapan mereka pada suku bunga yang sangat rendah untuk mengeluarkan ekonomi dari kejatuhan akibat pandemi Covid-19.

Di tempat lain, perak meroket 3 persen menjadi 28,02 dolar AS per ounce, level tertinggi sejak 2 Februari. Platinum naik tipis 0,1 persen menjadi 1.274,80 dolar AS per ounce.

Paladium bertambah 0,4 persen menjadi 2.388,70 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan di 2.431,50 dolar AS per ounce.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Raih Puluhan Logam Mulia dan Motor Sport di MyPertamina Fair 2024, Tukarkan Poin Anda Sekarang!
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 15 November 2024 - 15:15 WIB

Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 

Jumat, 15 November 2024 - 12:49 WIB

Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda

Berita Terbaru