Sejak ada wabah corona, tingkat penjualan mobil bekas menurun tajam. Bahkan, Showroom hanya mampu menjual satu unit mobil bekas dalam satu bulan.
DARA | SUKABUMI – Seperti dikeluhkan salah seorang pemilik showroom mobil bekas, di Jalan Lingkar Selatan Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi, A Salimi.
Menurutnya, dampak pandemi sangat dirasakan. Omzet terus mengalami penurunan. Hanya mampu menjual satu unit saja per satu bulan, malah bisa mencapai dua bulan, sehingga saat ini menyisakan stok mobil di showroomnya.
“Sejak pandemi penjualan turun drastis, dari beberapa mobil yang ada paling hanya mampu menjual satu unit kendaraan,” ujar Salimi, Kamis (12/11/2020).
Salimi menambahkan, kondisi merosotnya penjualan mobil bekas tersebut belum diprediksi sampai kapan.
“Alhamdulillah, bersyukur dengan kondisi sekarang masih dapat bertahan, sebab tak sedikit banyak yang gulung tikar,” tandasnya.
Sebelum pandemi, sambung Salimi, mampu menjual tiga sampai empat unit mobil bekas dalam waktu sebulan. Tapi sekarang sulit sekali.
“Bisa sampai tiga atau empat mobil yang saya jual. Namun, sekarang sangat sulit,” tuturnya.
Sisi lain, lanjut Salimi, kebanyakan mobil bekas yang dicari oleh pembeli harganya dibawah Rp100 juta, ditambah saat ini untuk pembelian mobil baru uang mukanya juga cukup besar.
“Dulu itu DP (uang muka) sebesar Rp15 juta bisa membawa mobil baru. Tapi sejak pandemi bisa 30 sampai 40 persen DP yang harus dikeluarkan,” ujarnya.
Salimi berharap di tengah pemulihan ekonomi, geliat penjualan mobil bekas bisa bangkit kembali, dan tingkat penjualan kembali normal.
“Saya berharap pandemi ini cepat berakhir, sehingga penjualan mobil bekas ini bisa normal,” ujarnya.***
Editor: denkur