Indikator Pemulihan Ekonomi Memberikan Sinyal Fundamental Ekonomi Indonesia Masih Sangat Baik

Senin, 3 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian perekonomian

Kementerian perekonomian

Kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional diyakini telah berada di track yang benar.


DARA – Hal ini terlihat pada beberapa leading indicator perekonomian yang membaik seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Indonesia.

Penanganan krisis kali ini juga lebih baik dari pada penanganan krisis sebelumnya di tahun 1997-1998 dan tahun 2008.

Dari upaya akselerasi pelaksanaan vaksinasi, hingga tanggal 31 Desember 2021 pukul 18.00 WIB tercatat dari 208,26 juta target vaksinasi dosis 1 dan dosis 2, telah dilakukan vaksinasi dosis 1 kepada 161,32 juta penduduk atau sebesar 77,46% dari target, vaksinasi dosis 2 kepada 113,85 juta penduduk atau sebesar 54,67% dari target.

Sementara itu, untuk vaksinasi dosis 3 telah diberikan kepada 1,29 juta penduduk atau sebesar 87,75% dari target. Upaya vaksinasi juga telah diperluas dan diakselerasi bagi kelompok anak-anak usia 6 hingga 11 tahun.

Dari sisi pemulihan ekonomi, Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia sudah berada di atas 100 yakni pada angka 118,5. Ekspor Indonesia pada kuartal ke-3 tahun 2021 naik 29,16%, sedangkan impor naik 30,11%. Indonesia juga memiliki cadangan devisa yang cukup tinggi yaitu di atas 140 miliar USD dan neraca perdagangan secara akumulatif surplus sebesar 34,32 miliar USD.

“Penanganan krisis akibat Covid-19 dalam 1 tahun sudah bisa recover sehingga ini memberikan sinyal bahwa fundamental ekonomi kita masih sangat baik,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Special Report Berita Satu TV, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Perekonomian, Senin (3/12/2021).

Hal tersebut juga diakui oleh World Bank yang menilai bahwa saat ini Indonesia memiliki Kebijakan Fiskal yang prudent dan juga memiliki Kebijakan Moneter yang tepat, termasuk reformasi struktural yang dilakukan secara masif sehingga dapat menarik investor.

“Dibandingkan dengan berbagai emerging countries, Indonesia juga stand out karena tiga kebijakan tersebut,” lanjut Menko Airlangga.

Sementara itu, Menko Airlangga mengatakan bahwa kembalinya indeks saham menjadi suatu hal yang sangat positif, apalagi sebagian besar nasabahnya adalah sektor retail atau individual.

“Sehingga pasca Covid-19 ini pasar modal secara struktur lebih kuat. Kemudian ditambah lagi kita sudah punya Sovereign Wealth Fund yang diberi modal oleh Pemerintah, dan ini yang menjadi buffer bagi capital market ke depan,” ujar Menko Airlangga.

Terkait dengan investasi, beberapa hal yang dilakukan Pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional telah mendorong masuknya investasi lebih dari 5.000 triliun rupiah. Sementara itu dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus terutama di sektor yang pertumbuhannya tinggi selama pandemi, seperti Nongsa Digital Park, termasuk juga di sektor renewable energy, seperti solar farm, juga banyak diminati oleh investor.

Terkait dengan kebijakan The Fed, Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki buffer untuk menahan karena selama ini tingkat suku bunga di Indonesia relatif delta-nya tinggi. “Jadi kita harus tetap berbasis pada fundamental yang sifatnya regional sentimen,” kata Menko Airlangga.

Sementara itu, adanya Forum G20 di Indonesia diharapkan akan efektif memacu tenaga kerja hingga konsumsi. Menko Airlangga mengatakan forum ini akan memberikan multiplier effect yang besar bagi Indonesia dan mempekerjakan sekitar 33.000 pekerja di sektor Horeka dan event untuk kegiatan tersebut.

“Presidensi G20 Indonesia ini diharapkan domestik impact-nya lebih tinggi dari pertemuan IMF dan World Bank di Bali 2018 lalu,” pungkas Menko Airlangga. (ltg/fsr)

Editor: denkur | Sumber: kementerian perekonomian

Berita Terkait

Darurat saat Mudik, Klik Saja Hotline Mudik 110
Tadarus Pemikiran Islam: Menghidupkan Pemikiran Islam Transformatif
Penurunan Penghasilan Pengaruhi Pola Belanja Masyarakat saat Lebaran
Tak Hanya ASN, Pekerja Swasta Juga Dapat THR, Segini Besarannya
Jelang Mudik, Inilah Instruksi Mendagri untuk Kepala Daerah
Permudah Distribusi Penumpang, Pemerintah Luncurkan Platform Terpadu Mudik Gratis Nusantara Hub
Webinar Universitas Paramadina: Menyoal Pseudo-Spiritualitas dan Budaya Korupsi di Negara Religius
Sidak Pasar Tagog Padalarang, Tim Gabungan Temukan MinyakKita Kurang Takaran
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 16 Maret 2025 - 19:22 WIB

Darurat saat Mudik, Klik Saja Hotline Mudik 110

Minggu, 16 Maret 2025 - 19:06 WIB

Tadarus Pemikiran Islam: Menghidupkan Pemikiran Islam Transformatif

Sabtu, 15 Maret 2025 - 14:40 WIB

Penurunan Penghasilan Pengaruhi Pola Belanja Masyarakat saat Lebaran

Sabtu, 15 Maret 2025 - 11:38 WIB

Tak Hanya ASN, Pekerja Swasta Juga Dapat THR, Segini Besarannya

Sabtu, 15 Maret 2025 - 11:28 WIB

Jelang Mudik, Inilah Instruksi Mendagri untuk Kepala Daerah

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

HEADLINE

Darurat saat Mudik, Klik Saja Hotline Mudik 110

Minggu, 16 Mar 2025 - 19:22 WIB

CEO Moxa, Lim Lizal, menyampaikan bahwa Moxa menghadirkan berbagai promo menarik di bulan Ramadan ini (Foto: Istimewa)

NASIONAL

Meriahkan Ramadan, Moxa Hadirkan Tiga Promo Spesial

Minggu, 16 Mar 2025 - 19:13 WIB

Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman (Foto: Istimewa)

JABAR

Wabup Cirebon: Zakat Fitrah tak Sekadar Kewajiban

Minggu, 16 Mar 2025 - 18:58 WIB