Indonesia mampu menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia. Mimpi tersebut, bisa menjadi kenyataan dengan keunggulan dan kekayaan yang dimiliki negara ini.
DARA – Begitu ditegaskan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat membuka acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Procurement Network (APN) 2022 Expo & Forum di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (24/08/2022).
“Indonesia akan menjadi kekuatan terbesar dunia, bukan mimpi, realistis!” ujarnya.
Tito Karnavian menyampaikan, untuk menjadi negara dengan ekonomi yang kuat, diperlukan kemampuan produksi yang dipengaruhi tiga hal.
1. Memiliki jumlah angkatan kerja yang besar
2. Memiliki sumber daya alam (SDA) yang cukup
3. Memiliki wilayah yang luas.
Meski demikian menurutnya, tidak semua negara memiliki kemampuan tersebut. “Negara (yang) memiliki angkatan kerja besar berarti populasinya harus besar, siapa? Ya nomor satu adalah Tiongkok, nomor dua India, nomor tiga Amerika, nomor empat Indonesia,” kata Mendagri.
Selain hal tersebut, kekuatan sumber daya manusia (SDM) sebagai mesin produksi juga perlu disokong oleh pendidikan formal dan informal, serta kesehatan yang baik, sebab dengan pendidikan yang baik, keterampilan yang memadai, serta angkatan kerja yang sehat, SDM yang unggul dan mampu bersaing secara global dapat tercipta.
“Potensi tenaga kerja yang menjadi potensi untuk menjadi mesin produksi besar ada, permasalahannya adalah SDM kita harus menjadi SDM yang unggul, terdidik, terlatih, sehat, kuncinya itu,” ujar Mantan Kapolri ini.
Tito Karnavian juga menegaskan, perlunya memperkuat penggunaan produk dalam negeri. Sebab baginya, penggunaan produk dalam negeri bukan sekadar mempercepat proses pelelangan dalam dunia pemerintahan. tetapi sebagai bentuk gerakan menuju negara dengan ekonomi berdaulat.
“Saya melihat penggunaan produksi dalam negeri ini akan membuat kita menjadi negara yang kuat dan independen,” katanya.
Tetapi untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia bukan berarti tanpa catatan. Mendagri menyebut, kekuatan itu perlu didukung dengan stabilitas politik dan keamanan. Tito pun mencontohkan beberapa negara yang mengalami dampak buruk dari peperangan, padahal memiliki ekonomi yang potensial.
“Politik, keamanan, pemerintahan yang stabil itu adalah prasyarat mutlak, percuma punya kekuatan sumber daya alam, sumber daya manusia. Itu (stabilitas politik dan keamanan) yang harus kita jaga,” ujarnya.
Editor: denkur