Presiden Republik Indonesia Joko Widodo merasa bersyukur atas segala capaian yang telah diraih Indonesia pada tahun 2021 yang lalu meskipun masih berada dalam situasi pandemi.
DARA – Namun demikian, Presiden juga mengingatkan agar Indonesia selalu siap dan optimis untuk menghadapi tantangan kedepan baik itu dari dalam maupun luar negeri.
Presiden mengatakan itu dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, di Jakarta, Senin (3/1/2022).
Capaian positif yang mampu dilakukan Indonesia pada tahun 2021 lalu diantaranya adalah keberhasilan dalam menekan kasus positif harian Covid-19 yang pernah mencapai 56 ribu pada Juli lalu, sekarang ada di kisaran 174 kasus per hari.
Selain itu, dengan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia yang berada pada angka 1,6 persen dari total jumlah populasi, angka ini juga relatif kecil apabila dibandingkan dengan negara yang berpopulasi besar lainnya seperti Amerika Serikat, Rusia, Brazil, dan India.
Presiden menyebutkan bahwa Indonesia juga telah berhasil melampaui jumlah target vaksinasi pada tahun 2021 lalu. “Dan pada hari ini juga patut kita syukuri, menyuntik 280 juta kali dalam waktu 1 tahun bukan barang yang mudah, karena geografi kita yang harus vaksinasi dengan perahu, vaksinasi naik sepeda motor, jalan kaki ke atas gunung, itu bukan sesuatu yang mudah,” ujar Presiden, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Senin (3/1/20220.
Vaksinasi anak Indonesia juga sudah mencapai 3,8 juta suntikan. Menurut Predisen, per hari ini dosis yang pertama sudah 79,6% dan dosis kedua mencapai 54,8%. Untuk ibukota Provinsi dan kota-kota besar yang interaksi masyarakat tinggi capaian vaksinasi juga sudah diatas 70% serta 27 Provinsi di Indonesia telah mencapai target dosis pertama yaitu diatas 70%.
“Ini kerja keras kita semuanya, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI-Polri, BIN, seluruh perusahaan-perusahaan swasta besar maupun menengah kecil, Ormas bergerak, semuanya bergerak. Modal kita ada disitu, kebersamaan dan gotong-royong inilah modal kita,” lanjut Presiden.
Presiden mengatakan capaian Indonesia di bidang ekonomi pada tahun 2021 diantaranya adalah surplus neraca dagang yang mencapai USD34,4 miliar. Selain itu, nilai ekspor Indonesia year of year juga naik sebesar 49,7%, dan impor bahan baku dan penunjang naik 52,6%.
Pada tahun 2021, rangking competitiveness index Indonesia juga berhasil naik 3 peringkat dari posisi sebelumnya. Selain itu, indikator konsumsi dan produksi juga terus menguat. Indeks keyakinkan konsumen dan spending index juga terus membaik, bahkan PMI Manfuktur Indonesia juga melebihi level pra-pandemi dengan menyentuh angka 53,9. Konsumsi listrik juga tumbuh membaik seiring mulai bergulirnya kembali aktivitas ekonomi.
“Inilah yang harus kita tingkatkan di tahun 2022 meskipun kita tahu masih akan banyak tantangan-tantangan yang kita hadapi baik itu omicron, kenaikan inflasi, tapering off, baik itu juga karena negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi yang ini mungkin akan mengganggu ekspor kita. Saya kira tantangan-tantangan itulah yang akan kita hadapi, dan saya meyakini dengan semangat kerja keras kita bersama, tantangan-tantangan itu akan bisa kita lalui dengan baik,” kata Presiden.
Presiden juga menyebutkan bahwa ada kenaikan return 10,1% di IHSG pada tahun 2021. Ini adalah sebuah angka yang tinggi apabila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Filipina,Malaysia, dan Singapura.
Selain itu, ada juga kenaikan jumlah investor di pasar modal yang mencapai 7,4 juta yang sebagian besar berasal dari investor milenial. Presiden berharap hal ini ini akan terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kita terus bersemangat untuk bekerja keras menghadapi tantangan-tantangan di tahun 2022 ini, dan kita harapan kita bisa melaluinya dengan baik,” tutup Presiden. (nug/hpy)
Editor: denkur | Sumber: kemenkeu