DARA | JAKARTA – Penegakan aturan dan pengawasan yang ketat terhadap impor sampah dan limbah yang masuk ke Indonesia harus dilakukan seketat-ketatnya. Juga dilakukan langkah-langkah tegas ketika menemukan pelanggaran di lapangan.
Demikian dikatakan Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas membahas impor sampah dan limbah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019).
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan, pemerintah sudah mengirim balik lebih dari 400 kontainer sampah yang sempat diimpor ke Indonesia. Siti menyebut, sampah-sampah tersebut berupa bekas infus hingga popok.
“Persoalannya adalah scrap plastik dan kertas ini ditumpangi oleh sampah dan limbah. Macam-macam sampahnya. Ada bekas infus, pampers, ampul suntik, obat, sampai aki bekas, dan lain-lain. Itu datangnya dari negara maju dalam record kita datangnya dari Amerika, Australia, Inggris, Hong Kong, dan lain-lain,” ujar Siti di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019), seperti dilansir detikcom.
Siti sudah menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bahwa Indonesia jangan menjadi tempat sampah bagi negara maju.***
Editor: denkur/Sumber: detikcom