Makin Meningkat, Industri Manufaktur Jabar Hengkang  

Jumat, 8 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: disperindagjabar

ILUSTRASI. Foto: disperindagjabar

DARA | CIREBON — Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, mengingatkan Pemprov Jawa Barat harus segera merealisasikan pusat industri baru di daerah ini. Bahaya, perpindahan industri manufaktur yang ada di daerah ini ke luar Jawa Barat bahkan luar negeri.

“Industri yang pindah dari Jawa Barat menuju ke Jawa Tengah sudah semakin meningkat dan dan per hari ini sudah lebih dari 20 industri. Ada juga yang mengalihkan ke Jawa Timur hanya tidak terlalu besar,” katanya, saat menghadiri Pembukaan Musyawarah Provinsi (Musprov) VII Kadin Jabar, di Cirebon, Kamis (7/2/2019).

Sebelumnya. Pada acara yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebutkan, ke depan pusat pertumbuhan di Jawa Barat ada di kawasan segi tiga Kertajati-Patimban-Cirebon. Semua industri padat karya akan dipusatkan di tiga daerah ini, sehingga tidak mencar-mencar lagi di seluruh Jawa Barat.

“Satu-satunya solusi, segi tiga (Kertajati-Patimban-Cirebon Raya) tadi, apa yang disampaikan pak gubernur (Ridwan Kamil), kalau kita mau melihat mengenai potensi yang ada di Jawa Barat itu,” ujarnya.

Meski demikian, menurut dia, Provinsi Jawa Barat masih menjadi motor penggerak perdagangan nasional. Kinerja perdagangan daerah ini surplus hingga $ 17,6 miliar dollar.

“Provinsi Jawa Barat menyumbang surplus perdagangan cukup besar bagi Indonesia, sebesar $ 17,6 miliar dolar,” kata dia.

Karena itu, Kadin Jawa Barat harus bisa memanfaatkan momentum tersebut. Ia mengungkapkan, produk primadona dari daerah ini, yang laku di pasaran ekspor, antara lain sepatu olah raga, gear box kendaraan, ban, mesin printer, hingga LCD, LED, dan panel display.***

 

Berita Terkait

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 09:20 WIB

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:14 WIB

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Berita Terbaru

HUKRIM

DC Beraksi di Pameungpeuk, Resiko Digelandang ke Mapolsek

Selasa, 21 Jan 2025 - 06:30 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 21 Januari 2025

Selasa, 21 Jan 2025 - 06:19 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 21 Januari 2025

Selasa, 21 Jan 2025 - 06:17 WIB