DARA | BANDUNG – Sistem keuangan syariah sangat layak dikembangkan di Jawa Barat, termasuk tren perkembangan industri pasar modal syariah. Hal itu mengingat, antara lain, jumlah musli cukup banyak dan di daerah ini juga terdapat sekitar 12 ribu pondok pesantren.
Meski begitu, lanjut Uu, yang perlu diperhatikan adalah penerapan sistem keuangan syariah, khususnya terkait dengan pasar modal syariah, harus inklusif dan diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. “Jangan bersifat elitis, sosialisasinya juga harus menyeluruh ke (27) kota/kabupaten, disampaikan ke desa, ke ulama, mubalig, juga kepada para santri, hingga sampai ke semua telinga masyarakat,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, yang hadir dalam Sosialisasi Pasar Modal Syariah Goes to Office di Aula Barat Gedung Sate Kota Bandung, kemarin.
Ia menyebutkan, Pemrov Jawa Barat mendukung sosialisasi pasar modal syariah, karena tren tersebut sejalan dengan semangat inovasi dan kolaborasi. “Kita dukung juga sosialisasi pasar modal syariah, sebab ada nilai inovasi dan kolaborasi di dalamnya. Ini sejalan dengan misi Jabar Juara Lahir Batin.”
Sehingga, lanjut dia, pasar modal syariah bisa menjadi instrumen baru dalam mengembangkan bisnis dan menggaet para investor dalam jalan yang diridhoi Allah SWT.
Editor: Ayi Kusmawan