Ini Cara Kota Bandung Tangani Banjir dan Sampah

Selasa, 10 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Banjir (Foto: pikiran rakyat)

Ilustrasi Banjir (Foto: pikiran rakyat)

Disinggung mengenai permasalahan banjir, Oded mengklaim, pihaknya telah membuat sejumlah kolam retensi. Termasuk mengoptimalisasi lahan perbukitan dan normalisasi aliran sungai.


DARA| BANDUNG- Wali Kota Bandung Oded M Danial menerangkan, permasalahan banjir dan sampah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Sering kali, banjir yang terjadi di Kota Bandung akibat sampah.

“Banjir di Kota Bandung ini tidak terlepas juga dari urusan sampah. Sekarang ini sudah kita tahu masih ada oknum yang membuang sampah ke sungai. Dan itu sampahnya ukuran besar. Makanya saya serius menangani masalah sampah ini,” ujar Oded, di Pendopo Kecamatan Gedebage, Selasa (10/11/2020).

Oded menegaskan, gerakan Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan sampah (Kang Pisman) bukan sekedar seremonial. Namun, merupakan pondasi untuk menanamkan budaya tertib mengelola sampah. Diantaranya dengan mencegah masyarakat untuk membuang sampah ke sungai.

Selain itu, urai Oded, Pemerintah Kota Bandung sudah mengalakkan berbagai metode alternatif pengelolaan sampah berskala kecil yang bisa dimulai dari ruang lingkup rumah tangga. Diantaranya, peuyeumisasi, biodigester, magotisasi, pengomposan hingga sejumlah metode lainnya yang juga terintegrasi seperti pembuatan Organik Tower Garden (OTG).

“Setelah ngobrol dengan warga Gedebage, saya melihat responnya luar biasa positif. Punya kepedulian dalam menyelesaikan dalam menyelesaikan urusan banjir dan sampah,” cetusnya.

Disinggung mengenai permasalahan banjir, Oded mengklaim, pihaknya telah membuat sejumlah kolam retensi. Termasuk mengoptimalisasi lahan perbukitan dan normalisasi aliran sungai. Normalisasi sungai dengan mengeruk sedimentasi, membersihkan sampah hingga reaktivasi jalur sungai.

“Kita membuat kolam retensi sebagai upaya mengurangi banjir. Karena rumah-rumah air yang dulunya rawa atau situ sekarang sudah dibangun untuk kebutuhan hunian,” ungkapnya.

Selain itu, diutarakan Oded, Dinas Pekerjaan Umum juga tengah berupaya membuat titik serapan melalui sumur imbuhan dalam. Selain itu, hingga November 2020 ini tercatat sebanyak drumpori tertanam di 2.763 titik.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 27 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 27 Februari 2025
Diduga Embat Dana Desa, Seorang Kuwu di Cirebon Dituntut Tujuh Tahun Penjara
BAZNAS Jabar Salurkan Paket Munggahan untuk Kurir Pos, PT Pos Ajak Karyawan Berinfak
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 26 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 26 Februari 2025
Waduh, Banyak Remaja di Kabupaten Bandung Terjerat Narkoba, Bikin Miris Ketua TP PKK
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 25 Februari 2025
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:35 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 27 Februari 2025

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:31 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 27 Februari 2025

Rabu, 26 Februari 2025 - 19:36 WIB

Diduga Embat Dana Desa, Seorang Kuwu di Cirebon Dituntut Tujuh Tahun Penjara

Rabu, 26 Februari 2025 - 11:09 WIB

BAZNAS Jabar Salurkan Paket Munggahan untuk Kurir Pos, PT Pos Ajak Karyawan Berinfak

Rabu, 26 Februari 2025 - 06:12 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 26 Februari 2025

Berita Terbaru