DARA | JAKARTA – Berharap mampu bersaing di kancah internasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyusun delapan langkah strategis optimalisasi penggunaan bahan baku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, semua sektor industri TPT, mulai dari hulu sampai ke hilir, harus memiliki satu pemahaman yang sama. Apalagi, industri TPT nasional sudah mempunyai kekuatan karena rantai sektornya dari hulu hingga hilir tersedia di dalam negeri.
Berikut delapan jurus tersebut:
- Menetapkan impor bahan baku hanya untuk keperluan produksi dengan alokasi tahunan sesuai kapasitas
- Memperbaiki rantai pasok (supply chain) pada industri TPT melalui platform Indonesia smart textile hub (konektivitas industri tekstil).
- Merestrukturisasi mesin atau peralatan khususnya untuk industri kain.
- Meningkatkan produktivitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi
- Mendorong investasi pada industri kain khususnya dyeing dan finishing
- Menyelesaikan permasalahan lingkungan.
- Memperkuat industri hulu tekstil, khususnya serat polyester, rayon, dan pemintalan benang
- Memudahkan regulasi untuk bahan baku dalam negeri tujuan ekspor, serta memberikan kemudahan izin impor bahan baku PET recycle dan kain sortiran untuk produsen.***
Editor: denkur/Sumber: sindonews