DARA | JATENG – Sejumlah amunisi peninggalan perang dunia ke dua, diduga jadi pemicu terjadinya ledakan di Mako Brimob Semarang, tadi pagi, Sabtu (13/9/2019).
Kenapa bisa begitu? Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dalam jumpa pers-nya mengatakan, bom yang sudah tua memiliki sensitivitas tinggi, sehingga mudah terpicu udara panas. Namun, untuk memasikannya perlu dilakukan sienctific oleh tim Jibom dan Inafis.
Brigjen Dedi Prasteyo juga mengatakan, ada sejumlah jenis amunisi di gudang tersebut diantaranya ada enam mortir besar berukuran sekitar 120 cm dengan diameter 60 cm, ada tiga mortir sedang ukuran panjang 75 cm diameter 80 cm, juga ada delapan buah mortir kecil ukuran 30 cm diameter 35 cm, dan satu buah bom ranjau ukuran panjang 55 cm dan diameter 80 cm.***
Editor: denkur