Salah satu penyebab tingginya angka perceraian.
DARA | Ada empat faktor rapuhnya ketahanan keluarga yang juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka perceraian di Indonesia.
Faktor pertama, dalam ketahanan keluarga adalah religiusitas atau keberagamaan.
Faktor ini memiliki peranan penting karena dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku inidividu dalam menjalankan kehidupan berkeluarga.
Seorang suami atau istri yang agamis akan selalu menjalankan ajaran agama dengan baik dan menyadari setiap konsekuensi yang diterima dari perilakunya.
Faktor kedua, cinta dan kasih sayang.
Cinta dan kasih sayang adalah pondasi yang sangat penting dalam berkeluarga.
Hal ini dapat meningkatkan hubungan sesama anggota keluarga dan diasosiasikan dengan emosi kuat dan perasaan saling mengasihi.
Faktor ketiga yakni pemaafan.
Dalam kehidupan berkeluarga, individu tidak selalu dihadapkan dalam kondisi yang mulus.
Dalam menjalani bahtera keluarga pasti akan menemui hambatan, masalah dan cobaan. Hal tersebut bisa terjadi di antara suami, istri, dan anggota keluarga.
Hasil penelitian pemaafan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebahagiaan dan ketahanan keluarga.
Faktor ini sangat erat kaitannya dengan konsep timbal balik, konsep ridho, dan dapat menerima kekurangan serta anggota keluarga.
Memaafkan jika ada yang bersalah dan menyakiti, saling menutupi dan mengayomi. Hal ini sesuai dengan Qs Al Baqoroh ayat 186.
Faktor keempat, dukungan sosial.
Faktor ini memiliki pengaruh terhadap kebahagiaan dan ketahanan keluarga.
Dukungan sosial dapat membuat kenyamanan dan kepeduliaan dalam meringankan stres di antara suami, istri dan anggota keluarga.
Dukungan pasangan suami-istri sangat bermakna bagi keluarga. Hal ini sesuai dengan Qs An-Nisa ayat 34.
Demikian dipaparkan Wakil Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia, Prof Zahrotun Nihayah, dalam pidatonya saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Orasi ilmiah Prof Zahrotun itu mengangkat tema: Membangun Ketahanan Keluarga di Era Disrupsi.
Editor: denkur | Sumber: MUIDigital