Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, menjanjikan akan membentuk pemerintahan yang berintegritas dan bebas dari korupsi.
DARA| JAKARTA- “Untuk memulai, saya berjanji akan menunjuk anggota kabinet dari orang-orang yang bersih, berintegritas dan cakap,” kata Yassin dalam pidato yang disiarkan melalui stasiun televisi, seperti dilansir Channel NewsAsia, Selasa (3/3/2020).
Politikus berusia 72 tahun itu juga menjanjikan akan memberikan jaminan kesehatan yang layak, serta memperbaiki sistem pendidikan di Negeri Jiran.
“Pemerintahan di bawah kepemimpinan saya akan mengutamakan integritas dan asas pemerintahan yang baik. Ini termasuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dengan memperkuat penindakan supaya selaras dengan landasan hukum, serta penerapan aturan dan praktik,” ujar Yassin, seperti disadur CNN Indonesia.
Yassin turut menjanjikan akan melanjutkan Visi Pemerataan Kesejahteraan 2030, yang diluncurkan oleh pendahulunya, Mahathir Mohamad, pada Mei 2019. Tujuannya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dan mempersempit jurang kesenjangan pendapatan dan kesejahteraan di antara masyarakat.
Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) tersebut juga menyangkal tuduhan pengkhianat yang disampaikan Mahathir.
“Saya tahu banyak orang yang marah kepada saya. Seperti perkiraan, ada seperempat yang menyebut saya pengkhianat. Dengarkan baik-baik. Saya bukan pengkhianat. Niat saya jelas dan saya ingin menyelamatkan negara dari pergolakan,” ucap Yassin.
Mahathir menuduh Yassin sebagai pengkhianat karena diangkat menjadi perdana menteri.
“Azmin Ali mempunyai agenda tersendiri, tetapi pengkhianat sebenarnya adalah Muhyiddin yang memang bercita-cita untuk menjadi Perdana Menteri,” ucap Mahathir pada Minggu pekan lalu.
Di depan wartawan, Mahathir menganggap Muhyiddin tidak memiliki mayoritas suara dari Dewan Rakyat (parlemen Malaysia) sehingga tidak pantas diangkat sebagai PM.
Politikus berusia 94 tahun itu mendorong anggota parlemen untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap Presiden Bersatu itu. “Muhyiddin bukan Perdana Menteri yang tepat,” kata dia.
Editor : Maji