Akibat kecelakaan kerja 10 tahun lalu, kedua matanya hingga kini tak bisa melihat. Namun, ia masih produktif beraktivitas.
DARA – Begitulah kisah Didi sang tunanetra warga Tiisdingin Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Didi adalah salah seorang pendonor darah yang digelar Persaudaraan Donor darah Majalaya (PDDM) bekerjasama dengan PMI Kota Bandung, di Balai Nikah Masjid Agung Majalaya Kabupaten Bandung, Sabtu (9/4/2022).
Usai donorkan darahnya, Didi, sekilas bercerita tentang kisah kelamnya kehilangan penglihatan.
Didi mengalami kecelakaan kerja saat bekerja di pabrik pengolahan minyak sawit di Bekasi.
Selama 10 tahun ini, Didi beraktivitas tanpa kedua matanya bisa melihat, tetapi ia tetap sabar dan ikhlas dalam menghadapi perjuangan hidupnya. Meski demikian, Didi masih bisa produktif dan beraktivitas.
“Kedua mata saya kena siraman air keras soda api,” tutur Didi.
Meski mengalami kehilangan penglihatannya pada kedua matanya, Didi terlihat semangat dan memberikan motivasi kepada warga lainnya.
Ia pun berada di antara penderita tunanetra lainnya yang sama-sama semangat dan terlihat ceria untuk mengikuti donor darah yang digelar Persaudaraan Donor darah Majalaya (PDDM) bekerjasama dengan PMI Kota Bandung.
“Saya mengikuti donor darah karena setetes darah sangat penting untuk saudara kita yang menderita thalasemia. Para penderita thalasemia sangat membutuhkan darah. Saya pun terpanggil untuk mendonorkan darah, dan saya pun mengajak teman-teman kita, ayo donor darah untuk saudara kita semua,” ungkapnya.
Didi yang memiliki semangat hidup itu, saat berada di rumahnya di Kampung Tiisdingin pun tak berdiam diri. Ia pun tetap produktif dan bekerja.
“Aktivitas di rumah buka warungan kecil-kecilan, selain buka usaha isi ulang air,” tuturnya.
Editor: denkur | Wartawan: Trinata