Makna kemerdekaan bagi politisi Partai Nasional Demokrat, Uung Tanuwidjaja, adalah kebebasan melakukan sesuatu dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun pikiran, tanpa rasa takut. Namun, masih dalam koridor hukum yang berlaku, baik hukum konstitusi dan hukum agama yang dianut.
DARA | BANDUNG – “Merdeka dari rasa takut dan khawatir. Merdeka dari tekanan dan intimidasi. Merdeka dari rasa rendah hati dan merasa tidak mampu. Merdeka dengan tidak fokus hanya pada hak, tapi juga kewajiban,” ujar Uung, saat dihubungi dara.co.id, Minggu (16/8/2020).
Uung meminta generasi muda, terutama kaum milenial untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Jangan sampai apa yang telah diperjuangkan para pendiri bangsa menjadi sia-sia.
“Isi kemerdekaan dengan segala sesuatu yang membangun. Jangan sampai secara konstitusi merdeka, tapi secara mental dan ideologi masih dijajah oleh pihak asing,” imbuhnya.
Uung pun menekankan kepada generasi muda jangan hanya jago bermain game daring, namun ketika ditanya mengenai Pancasila tidak tahu apa-apa. Terlebih, nilai-nilai Pancasila sangat relevan untuk diterapkan sebagai pedoman hidup bermasyarakat.
“Mari berkarya dengan apa yang ada pada kita. Kreatifitas kaum milenial bisa dipakai untuk membangun dan membangkitkan generasi emas, generasi Indonesia yang cerdas dan menganut falsafah maupun ideologi Pancasila secara murni dan konsekuen sesuai dengan perkembangan jaman,” ujarnya.
Semangat juang kemerdekaan pun, dikatakan Uung, dapat tetap dilakukan masyarakat dalam melawan pandemi Covid-19, yakni dengan menjalankan protokol kesehatan secara baik dan benar. Seperti gunakan masker yang benar, bukan abal-abal, rajin mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengonsumsi makanan bergizi.
“Naikkan imun dengan banyak makan yang bergizi, mengonsumsi vitamin, banyak berjemur, dan jangan lupa bahagia. Tetap berkarya secara maksimal walaupun harus WFH (work from home) atau SFH (study from home),” pungkas anggota Komisi B DPRD Kota Bandung ini. ***
Editor: denkur