Sejumlah pusat berbelanjaan di Kota Bandung sepi pembeli. Apa penyebabnya?
DARA | Meski pandemi covid sudah dinyatakan bebas, namun dampaknya masih terasa hingga sekarang, termasuk di sektor industri dan perdagangan di Kota Bandung.
Sejumlah pusat berbelanjaan di kota kembang ini hingga kini masih sepi pembeli. Tampaknya, masyarakat akhirnya terbiasa dengan aktivitas daring atau online seperti yang dilakukan ketika pandemi.
Pembatasan kerumunan yang dulu sempat dijalankan, membuat pusat perbelanjaan kekurangan pengunjung. Hal ini otomatis berdampak pada pemasukan para pedagang.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung, Tubagus Agus Mulyadi menyebutkan, di sisi lain hal ini menjadi peluang yang muncul untuk berbisnis di era digital.
“Meski jualan online itu sudah ada dari dulu sebelum pandemi, tapi pandemi membuat perusahaan dan pedagang perlu menangkap peluang untuk menyampaikan produk secara delivery,” ujar Agus, seperti dikutip dari bandung.go.id, Sabtu (23/9/2023).
Agus juga mengatakan, tumbuhnya berbagai perusahaan marketplace dan media sosial mengubah cara pandang dan perilaku seseorang dalam melakukan aktivitasnya secara digital. Terutama dalam membeli atau mendapatkan sesuatu atau produk yang diinginkan.
“Tidak bisa dipungkiri, digital itu memang sangat efektif, efisien, murah dan mudah. Oleh karena itu, diperlukan perubahan mindset dan penyesuaian atau adaptasi dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan seseorang dalam membaca peluang bisnis tidak hanya secara konvensional, tapi juga memanfaatkan saluran pengiriman melalui transaksi digital.
Editor: denkur