“Pak Wali Kota sudah menyampaikan kemarin (Sabtu, 18 April 2020), kasus positif bertambah delapan orang. total jadi 17 orang. Itu terdiri dari lima orang laki-laki dan tiga orang perempuan,” kata Wahyu Handriana.
DARA | SUKABUMI – Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covir-19 Kota Sukabumi mencatat, hingga saat ini sudah ada 18 kasus positif virus corona (Covid-19). Dari 18 orang yang terkonfirmasi positif, satu di antaranya dinyatakan sembuh.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covir-19 Kota Sukabumi, dr Wahyu Handriana menuturkan, kasus pasien positif Covid-19 tersebut tersebar di tiga Kecamatan, yakni Gunungpuyuh, Lembursitu, dan Cibeureum.
“Pak Wali Kota sudah menyampaikan kemarin (Sabtu, 18 April 2020), kasus positif bertambah delapan orang. total jadi 17 orang. Itu terdiri dari lima orang laki-laki dan tiga orang perempuan,” kata Wahyu melalui siaran video coference, Ahad (19/4/2020).
Wahyu menyebut, delapan pasien tersebut termasuk dengan sembilan pasien lainnya saat ini dalam kondisi baik, dan masih menjalani isolasi di RSUD R. Syamsudin dan RS Setukpa.
Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dari total keseluruhan 26 orang, dinyatakan selesai berjumlah 22 orang. Sedangkan orang dalam pengawasan (ODP) ada 220, dengan rincian 201 selesai dan 19 orang lainnya masih dalam pemantauan.
Sementara itu Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi menyampaikan, delapan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih berkaitan erat dengan cluster institusi yang ada di Sukabumi.
“Dari satu kecamatan, sudah merambah di beberapa kecamatan sesuai domisili pasien. Karena pasien positif tidak diam di asrama institusi. Makanya diperlukan kewaspadaan yang tinggi,” ujar Fahmi.
Wali Kota berharap, masyarakat mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, yakni sosial distancing dan physcal distancing.
“Pemakaian masker menjadi satu keharusan saat keluar rumah. Dan jangan keluar rumah kalau tidak penting,” imbaunya.
Sejauh ini, kata Fahmi, Kota sukabumi belum memutuskan akan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), karena masih dilakukan kajian untuk mengetahui apakah diperlukan atau tidak PSBB.
“Pak Gubernur juga menghubungi, apa perlu dilakukan PSBB atau langkah lain. Yang pasti, langkah penanganan kami tingkatkan dengan terus memberikan edukasi dan himbauan,” katanya.***
Editor: Muhammad Zein