Home / Ads

Inilah Bentuk Gunung Anak Krakatau Pasca Longsor 64 Hektare

Kamis, 27 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Citra Satelit Perubahan Bentuk Gunung Anak Krakatau (Foto: Pusfatja Lapan)

Citra Satelit Perubahan Bentuk Gunung Anak Krakatau (Foto: Pusfatja Lapan)

DARA | JAKARTA – Tsunami Selat Sunda, 22 Desember 2018 dipicu longsor (flank collapse) Gunung Anak Krakatau seluas 64 hektare. Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lembaga Penerangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mempublikasikan peta citra satelit ‘Perubahan Morfologi Gunung Anak Krakatau’. Foto yang ditampilkan adalah hasil pemetaan sejak 1 Agustus-23 Desember 2018. Semua citra satelit diambil pada pukul 05.33 WIB.

Dari gambar terlihat ada perubahan bentuk Gunung Anak Krakatau sejak foto 11 Desember 2018 dan 23 Desember 2018. Ada bagian di sisi barat yang ‘hilang’ dan kawah jadi lebih besar.

“Berdasarkan pengamatan pada citra Sentinel-1 tanggal 1 Agustus sampai 23 Desember 2018, diketahui bahwa telah terjadi perubahan morfologi yang signifikan pada daerah kawah dan sekitarnya akibat erupsi 22 Desember 2018,” demikian keterangan dari situs Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Pusfatja) Lapan.

Dari citra satelit yang terekam pada 23 Desember 2018, kawah gunung jadi makin lebar. Pusfatja menyebut kekuatan erupsi pada 22 Desember 2018 lebih besar daripada yang sebelumnya.

“Dapat diketahui bahwa kekuatan erupsi tanggal 22 Desember 2018 relatif lebih besar dibandingkan dengan erupsi dalam periode 31 Juli-10 Desember 2018,” kata Pusfatja.

BMKG sebelumnya mengatakan munculnya gelombang tsunami akibat longsoran kawah Gunung Anak Krakatau seluas 64 hektare. BMKG menyatakan gempa vulkanik memicu longsoran di bawah laut. Longsoran itu, kata dia, setara dengan guncangan gempa magnitudo 3,4.

“Dalam rilis sudah dituliskan bahwa bukti yang mendukung telah terjadi runtuhan lereng Gunung Anak Krakatau antara lain dari citra satelit yang menunjukkan luas 64 hektare, terutama pada arah barat daya. Terus sehari sebelumnya ada cuaca ekstrem gelombang tinggi sehingga memperparah gelombang tersebut,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat jumpa pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018).***

Editor: denkur

Berita ini pernah ditayangkan detikcom

Berita Terkait

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga
Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X
“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe
Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин
“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202
Mostbet Přihlášení ️ Mostbet Subscription Na Oficiálních Stránkác
hello world
Citranatal 90 Dha Info
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 10:12 WIB

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:19 WIB

“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe

Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:43 WIB

Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин

Rabu, 2 Oktober 2024 - 15:47 WIB

“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:44 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:40 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:38 WIB