DARA| JAKARTA – Lion Air penerbangan JT 610 jatuh di seputar perairan di dekat Karawang, Jawa Barat dengan 189 orang termasuk penumpang dan awak, tak lama setelah lepas landas dari Jakarta.
Banyak perhatian dipusatkan pada kondisi pesawat Boeing 737 MAX 8 itu, pesawat yang baru berusia sekitar dua bulan. Inilah kecelakaan besar pertama pesawat jenis ini.
Rinciannya sampai sejauh ini masihminim dan penyebabnya tidak akan dapat dipastikan sampai ditemukan kotak hitam dan penyelidikan menyeluruh.
Pesawat sering kali jatuh karena berbagai hal – baik teknis maupun akibat kesalahan individu – tetapi apakah kondisi pesawat yang masih sangat baru bisa menjadi penyebab?
Boeing 737 MAX 8 baru mulai beroperasi untuk penggunaan komersial sejak tahun 2017.
Maskapai penerbangan Lion Air menyatakan pada bulan Juli bahwa mereka “sangat bangga” menjadi pihak pertama di Indonesia yang menggunakan pesawat itu, dan telah memesan sampai 218 unit.
Pesawat yang mengalami kecelakaan pada hari Senin (29/10) baru mulai beroperasi pada tanggal 15 Agustus 2018.
Pesawat baru ini mencatat 800 jam penerbangan, menurut kepala Kepala Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono.
Pilot dilaporkan menghubungi pengawas lalu lintas udara di Jakarta lewat radio meminta izin untuk kembali, tidak lama setelah lepas landas.
Direktur Lion Air, Edward Sirait mengatakan penerbangan mengalami “masalah teknis” yang tidak dirinci pada penerbangan sebelumnya, tetapi hal itu “telah diatasi sesuai dengan prosedur”, lapor kantor berita Reuters.
Edward Sirait mengatakan Lion Air saat ini pihaknya mengoperasikan 11 pesawat model yang sama. Dia mengatakan tidak ada rencana untuk menghentikan penggunaan pesawat-pesawat itu.
‘Sobekan’ segera diatasi
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan kepada BBC bahwa “pesawat sangat tua biasanya berisiko paling tinggi (mengalami kecelakaan), tetapi pesawat yang masih sangat baru juga membawa risiko tinggi”.
“Jika sangat baru kadang-kadang terdapat sobekan (snags) yang baru terlihat setelah (digunakan secara rutin). Hal ini biasanya teratasi (dalam) tiga bulan pertama.”
Pesawat ini akan mencapai masa tiga bulan operasi dalam beberapa minggu lagi.
Meskipun demikian, pengamat penerbangan lainnya, Jon Ostrower mengatakan pesawat baru pada umumnya “tidak dilakukan perawatan karena semuanya masih sangat baru, bukan sebaliknya”.
Ostrower, editor media penerbangan The Air Current mengatakan “selalu ada masalah saat tumbuhnya gigi baru (teething) … itu umum, tetapi jauh dari sesuatu yang dapat mengancam keamanan sebuah pesawat”.
Kedua pengamat mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan secara pasti tentang masalah yang dialami Penerbangan JT 610.
“Kemungkinan besar masalah teknis sebagai penyebabnya tetapi sekarang masih terlalu dini. Kita baru dapat benar-benar (menentukan penyebabnya) ketika mendapatkan lebih banyak informasi,” kata Soejatman.
Editor: Denkur
Bahan: detik/BBC