Inilah Kisah Perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon yang Dikaitkan dengan Meletusnya Gunung Semeru

Kamis, 16 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(You Tube Aliqul Chanel)

(You Tube Aliqul Chanel)

Kisah perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon kembali terangkat pasca meletusnya Gunung Semeru, beberapa waktu lalu. Kisah ini datang dari tatar Jawa yang sarat dengan pesan moral. Berikut ulasan singkatnya.


DARA – Kisah ini diawali dengan munculnya sosok ulama dari Persia yang datang ke Pulau Jawa. Dia adalah Syekh Subakir yang diutus untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Syekh Subakir kemudian bertemu dengan Sabdo Palon. Lalu keduanya beradu kesaktian dan akhirnya membuat sebuah perjanjian.

Berikut ulasan singkat ceritanya sebagaimana dikutip dara.co.id dari kanal Youtube Uma Ruseno, Kamis (16/12/2021):

Kisah dari tanah Jawa ini konon tertera dalam tulisan lontar kuno yang diperkirakan ditulis oleh Kanjeng Sunan Drajad atau setidak-tidaknya oleh murid atau pengikutnya.

Dikisahkan, konon ada semacam perjanjian antara Sabdo Palon sebagai Pamomong (Danyang Gaib) Tanah Jawa dengan Syeh Subakir sebagai penyebar Agama Islam generasi awal di tatar Jawa.

Tanah Jawa pada masa itu terkenal sangat angker dan masih hutan belantara, sehingga pengaruh mistis di tanah Jawa begitu kuat karena banyak jin dan setan menghuni setiap sudut tanah jawa. Hal tersebut dikisahkan dalam kitab Musarar .

Kedatangan Syeh Subakir ke tanah Jawa atas perintah Sultan Turki saat itu, yaitu Sultan Muhammad I.

Kala itu Sultan Muhammad I bermimpi mendapat perintah untuk menyebarkan dakwah islamiah ke Tanah Jawa. Mubalighnya haruslah berjumlah sembilan orang. Jika ada yang pulang atau wafat, maka akan digantikan oleh ulama lain asal jumlahnya tetap sembilan.

Sultan Muhammad I memerintahkan seseorang yang terkenal alim, seorang ahli ekologi lingkungan dan juga ahli bahasa yang dapat memahami berbagai macam bahasa, termasuk bahasa jin.

Dia juga seorang ahli ruqyah yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan dunia ghaib serta memiliki keahlian dalam membabat tanah yang angker. Dialah Syekh Subakir yang memiliki nama asli Syekh Tambuh Aly bin Syekh Baqir, berasal dari tanah Persia atau yang sekarang lebih dikenal dengan Negara Iran.

Syeh Subakir diutus secara khusus untuk menangani masalah-masalah gaib dan spiritual yang dinilai telah menjadi penghalang diterimanya Islam oleh masyarakat Jawa ketika itu.

Konon Syekh Subakir membawa batu hitam dari Arab yang telah dirajah. Lalu batu dengan nama Rajah Aji Kalacakra tersebut dipasang di tengah-tengah tanah Jawa yaitu di Puncak Gunung Tidar, Magelang.

Gunung Tidar dipercayai sebagai titik sentral atau pakunya tanah Jawa.

Akibat dari kekuatan gaib suci yang dimunculkan oleh batu hitam tersebut menimbulkan gejolak yang luar biasa. Makhluk halus yang masih hidup pun mengungsi ke lautan. Bahkan, sebagian ada yang mati akibat hawa panas.

Kegegeran di dunia ghaib itupun mengusik ki Semar Badrayana alias Sabdo Palon, Sang Danyang Tanah Jawa yang sudah 9.000 tahun bersemayam di Puncak Gunung Tidar.

Sabdo Palon keluar mencari penyebab timbulnya hawa panas bagi bangsa jin dan lelembut itu. Sabda Palon lalu berhadapan dengan Syekh Subakir.

Sabda Palonpun menanyakan maksud pemasangan batu hitam tersebut.

Syekh Subakir mengatakan, menancapkan batu hitam itu untuk mengusir bangsa jin dan lelembut yang mengganggu upaya penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa oleh para ulama utusan khalifah Turki Utsmaniyah.

Setelah terjadi perdebatan, merekapun segera mengadu kesaktian. Konon pertempuran antara keduanya terjadi selama 40 hari 40 malam.

Syekh Subakir ternyata bukan orang sembarangan yang tidak mudah untuk dikalahkan. Akhirnya Ki Semar menawarkan sebuah perundingan kepada Syekh Subakir.

Sabdo Palon mempersilahkan Syekh Subakir menyebarkan Islam di Tanah Jawab, namun dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Jika tidak dipenuhi, maka Sabdo Palon mengancam akan membuat goro-goro di masa yang akan datang. Syekh Subakir pun menyetujuinya.

Berikut isi perjanjian antara Sabdo Palon dengan Syekh Subakir:

1. Jangan ada pemaksaan agama atau kepercayaan.

2. Jika hendak membuat bangunan tempat pemujaan atau ibadah, buatlah yang bangunannya nampak gaya Hindu Jawa, walau isi dalamannya Islam.

3. Jika mendirikan kerajaan Islam, maka ratunya harus campuran Hindu dan Islam.

4. Jangan jadikan orang Jawa menjadi orang Arab. Biarkan mereka tetap menjadi orang Jawa. Hati-hati jika orang Jawa hilang kepribadian dan budi pekertinya. Jika hilang, maka dia akan datang lagi membuat goro-goro.

Syarat-syarat itupun disetujui oleh Syekh Subakir dan tetap menghormati. Namun, karena suatu saat kelak karena perkembangan zaman, maka itu bukan kuasanya lagi.

Tentu saja ini hanya sebuah cerita yang kebenarannya hanya Allah yang Maha tahu.***

Editor: denkur | Sumber: Chanel Youtube Uma Ruseno

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Begini Skema Permainan Indonesia Jika Kevin Diks Dimainkan Melawan Jepang
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 15 November 2024 - 15:15 WIB

Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 

Jumat, 15 November 2024 - 12:49 WIB

Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda

Berita Terbaru