Perkembangan teknologi makin pesat, memberikan dampak positif dan negatif dalam kehidupan sehari-hari. Penyalahgunaan gadget muncul disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai literasi digital.
DARA – Demikian dikatakan Ketua Pokja Media Cyber Komisi Infokom MUI, Dr Thobib Al-Asyhar.
“Peningkatan literasi digital dapat dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga, sehingga penting untuk melatih diri dengan memilah informasi, guna meningkatkan kapasitas pengetahuan kita,” tutur Thobib, seperti dikutip dari laman resmi MUI, Senin (19/9/2022).
Dalam Halaqah mingguan Infokom MUI yang bertajuk “Literasi Digital dalam Keluarga: Panduan Mencegah Dzurriyatan Dhi’afan,” Thobib menjelaskan tentang tingginya akses internet di Indonesia yang masih belum mampu diimbangi dengan sumber daya manusia yang memumpuni.
Akibatnya, kata Thobib, melahirkan berbagai macam dampak negatif dari penggunaan gadget dan internet yang terus berkembang.
Dosen Psikologi Islam SKSG Universitas Indonesia ini menilai, banyaknya aktivitas dimulai dari keluarga, selaras pula dengan ragam permasalahan yang turut serta di dalamnya. Salah satu permasalahan yang muncul tersebut adalah dari penggunaan gadget yang berlebihan.
“Kasus-kasus yang lahir dari peyalahgunaan gadget, sebagaimana yang kita ketahui seperti kecanduan pornografi, game online, perselingkuhan, prostitusi, hingga perceraian,” katanya.
Menurutnya, penurunan tingkat konsentrasi juga bisa disebabkan dari penggunaan gadget yang berlebihan. Membangun literasi digital harus dimulai dari keluarga, sehingga akan mampu mengurangi dampak-dampak negatif dari perkembangan teknologi yang semakin pesat.***(Isyatami Aulia/Angga)
Editor: denkur