Pasokan senjata api ilegal yang masuk ke wilayah Papua berasal dari Papua Nugini (PNG), kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri), M Tito Karnavian.
DARA | Senjata yang dimaksud senjata yang digunakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
“Saya pernah jadi Kapolda di sana (Papua), setahu saya ada beberapa kasus tapi tidak banyak,” ujar Tito, melalui keterangan tertulisnya, sebagaimana dikutip dara.co.id dari Infopublik, Jumat (26/5/2023).
Mendagri juga mengatakan senjata itu bisa masuk melalui jalur-jalur darat, menyebar dari perbatasan di wilayah Jayapura hingga Merauke. Namun, senjata ilegal yang masuk melalui jalan tikus pada perbatasan Papua-PNG dinilai tidak banyak.
“Senjata ilegal itu juga merupakan hasil perampasan usai tembak menembak antara kelompok bersenjata Papua dengan aparat keamanan,” katanya.
Tidak hanya itu, kata Tito, senjata ilegal yang digunakan oleh KKB berasal dari daerah yang pernah berkonflik, seperti Konflik Ambon Bersenjata. Sebab, senjata yang tersisa usai konflik dijual kembali.
“Senjata-senjata itu banyak yang sudah selesai konflik. Itu kan masih disimpan, itu dijual oleh yang berkonflik,” tutur Tito.
Tito menegaskan, Filipina adalah salah satu pemasok utama senjata api yang digunakan oleh KKB.
Adapun negara yang berbatasan langsung dengan Pulau Miangas, Sulawesi Utara itu memang terkenal memiliki home industry atau industri rumah tangga untuk senjata dengan kualitas bagus.
“Itu ada yang masuk lewat jalur-jalur laut, ada juga yang melalui jalur udara. Kan ada pilot yang ditangkap itu,” katanya, masih dikutip dari infopublik.
Editor: denkur