Irigasi Leuwi Gede Dibiarkan Rusak, Ratusan Hektar Sawah dan Sumur Masyarakat Terancam Kekeringan

Selasa, 6 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Saluran irigasi Leuwi Geude sepanjang 5800 meter, di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sudah hampir 14 tahun dibiarkan rusak parah (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

Saluran irigasi Leuwi Geude sepanjang 5800 meter, di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sudah hampir 14 tahun dibiarkan rusak parah (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

Saluran irigasi Leuwi Gede yang panjangnya 5800 meter sudah hampir 14 tahun dibiarkan rusak parah. Bahkan, kerusakan juga terjadi pada talang air sepanjang 210 meter di Kampung Babakan Talang dan talang air Cimapag sepanjang 85 meter.


DARA – Irigasi itu berada di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ketua LSM Trapawarna Jawa Barat, David Riksa Buana mengatakan, hingga kini saluran irigasi yang dibangun tahun 1908 tersebut tak kunjung diperbaiki pemerintah. Padahal, irigasi ini bisa dimanfaatkan untuk mengairi pesawahan maupun kebutuhan masyarakat lainnya.

“Kalau irigasi itu tidak diperbaiki juga, lama-lama daerah itu akan kekeringan. Ratusan hektar sawah dan sumur masyarakat akan kering kerontang,” ujarnya, Selasa (6/7/2021).

Menurutnya, setelah Pabrik CTC Ciharendong berhenti pada akhir tahun 90-an, saluran irigasi ini berfungsi untuk mengairi pesawahan 374 hektar.

Selain itu, irigasi tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air permukaan dan berbagai keperluan masyarakat Desa Cibedug lainnya.

David menyebut, warga yang bisa memanfaatkan aliran air dari irigasi itu, sebanyak 2.237 Kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 6.784 jiwa.

Ia menyayangkan, Pemda KBB dan Jabar serta pemerintah pusat membiarkan irigasi itu. Pihaknya
berencana akan melakukan advokasi hukum terkait masalah ini.

Sebagai bentuk kongkrit, LSM Trapawana Jawa Barat akan melakukan penggalangan dana yang akan dipergunakan untuk menangani permasalahan ini.

Rehabilitasi secara swadaya melibatkan seluruh komponen masyarakat, sebagai melestarikan nilai-nilai luhur partisipasi masyarakat.

“Gotong Royong inipun sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah terkait Community Base Development dan Sustainable Development,” ujarnya.

Ia menceritakan irigasi tersebut memiliki sejarah dalam pembangunan talang airnya. Pertama dibangun NV Cultuur My, perkebunan milik swasta Belanda, pada tahun 1911 menggabungkan produksinya dengan kebun Palasari dan Tjiisalobak.

Kemudian pada tahun 1948 NV Cultuur My beralih kepemilikannya menjadi milik Gubernemen Landbouw Bedrijt (GLB). Pada tahun 1958 nasionalisasi menjadi milik Pemerintah RI dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) lama, kemudian menjadi PPN baru.

Pada tahun 1971 berubah lagi menjadi perusahaan perseroan, PT Perkebunan XII yang berkedudukan di Bandung.

Tahun 1982 Perkebunan Montaya digabungkan dengan Perkebunan Rongga yang sama-sama milik PTP XII yang berada di wilayah Kecamatan Gununghalu, pada 11 Maret 1996 PTP XII dilebur bersama PTP XI dan PTP XIII menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII).

“Ini hasil observasi kita ke lapangan dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, untuk perbaikan irigasi itu,” ujar David.***

Talang air irigasi Leuwi Gede di Bandung Barat burut rehabilitas (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

Editor: denkur

Berita Terkait

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Presiden Prabowo Pastikan Anak Indonesia Dapat Makanan Bergizi
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 20 Januari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 20 Januari 2025
Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Inilah Daftar Kepala Daerah di Jabar Yang Siap Dilantik, Karena Tak Ada Gugatan ke MK
Sang Legenda : Susi Susanti Ditangisi Penggemar Saat Memutuskan Gantung Raket
Cek Disini, 26 Pemain Timnas Indonesia U-20 Yang Dipanggil Jelang Piala Asia 2025
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 09:20 WIB

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

Senin, 20 Januari 2025 - 09:16 WIB

Presiden Prabowo Pastikan Anak Indonesia Dapat Makanan Bergizi

Senin, 20 Januari 2025 - 07:24 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 20 Januari 2025

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:52 WIB

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Minggu, 19 Januari 2025 - 20:06 WIB

Inilah Daftar Kepala Daerah di Jabar Yang Siap Dilantik, Karena Tak Ada Gugatan ke MK

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 20 Januari 2025

Senin, 20 Jan 2025 - 07:24 WIB