Belum banyak perusahaan yang memprioritaskan alumni lulusan seni dan budaya. Karena itu Rektor ISBI berharap, mahasiswanya dituntut kreatif , sehingga dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
DARA | BANDUNG – Rektor Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Dr Een Herdiani, berharap pemerintah memberikan anggaran lebih besar untuk bidang seni dan budaya, terlebih perguruan tinggi bidang seni dan budaya. Menjaga nilai-nilai seni dan budaya, bukan perkara mudah.
“Bukan berarti pemerintah tidak memberikan perhatian,” katanya, seusai upacara wisuda 366 sarjana ISBI program diploma, sarjana, dan magister, di Bandung, kemarin.
Menurut Een, saran pendukung di perguruan tinggi yang ia pimpin, semisal studio, laboratorium dan peralatan seni masih minim. Beditupun keperluan workshop yang harus dilengkapi membuat kampusnya masih belum mampu menyediakannya.
Ia mengungkapkan, pemerintah memberi bantuan itu berdasarkan jumlah mahasiswa. Sedangkan jumlah maha siswa di ISBI, lanjut dia, terbilang masih sedikit, yakni sekitar 3000 orang.
“Sehingga diharapkan Kementeriaan Kebudayaan yang sekarang bisa memberikan lebih banyak lagi bantuan anggaran agar keberlangsungan proses perkuliahan berjalan secara ideal,” ujarnya.
Dia tak memungkiri, hingga saat ini masih banyaknya lembaga atau perusahaan yang kurang memprioritaskan alumni bidang seni. Karena itu ia berharap para mahasiswanya dapat menciptakan lapangan kerja sendiri
“Untuk jurusan film secara langsung dapat membuat karya sendiri dan ditayangkan di televisi,” kata Een.
Sebagai lembaga yang salah satu fungsinya menjaga nilai-nilai seni dan budaya, kini sedang giat menggali potensi seni di sejumlah di Jawa Barat. Kini, ISBI memiliki desa binaan yang tersebar di Jawa Barat.
Di sana, lanjutnya pula, para mahasiswa dan dosen dapat menggali potensi desa, atas komoditas atau kerajinan yang biasa dibuat di desa tersebut. Sehingga pihaknya langsung melakukan pendampingan terhadap warga desa binaannya itu.
“Para peserta KKN melakukan pendampingan di beberapa desa yang memiliki potensi seni dan budaya. Sehingga diarahkan untuk dapat menciptakan lapangan kerja,” ujarnya, seraya berharap, alumni dari beberapa jurusan yang baru, seperti jurusan busana, rias, antropologi budaya, nanti dapat memberikan banyak pengetahuan kepada masyarakat.