DARA | JAKARTA – Seribu militan ISIS dilaporkan melarikan diri ke wilayah pegunungan di sebelah barat Irak Barat. Diduga juga membawa uang tunai sekitar US$200 juta atau sekitar Rp2 triliun.
Sejumlah petinggi militer AS menyatakan ISIS saat ini sudah kalah tidak hanya dari segi wilayah kekuasaan, namun juga kehilangan jejaring, sumber pendapatan, hingga pemasok senjata serta pihak-pihak yang memberi mereka tempat persembunyian.
Dilansir CNN, Senin (18/2/2019), Kepala Badan Intelijen Inggris (MI6), Alex Younger alias C, menyatakan meski ISIS sudah hampir takluk secara de facto, tapi mereka bisa mengubah bentuk organisasi dan taktik. Di samping itu, kekuatan ISIS yang melemah digunakan oleh kelompok pecahan Al Qaeda di Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) atau Komite Pembebasan Syam, untuk bangkit lagi.
Menurut Panglima Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Chia Kobani, wilayah kekuasaan ISIS saat ini diperkirakan tinggal 700 meter persegi. Dia menyatakan pasukannya berhasil membebaskan sepuluh sandera selama beberapa hari pertempuran. Saluran komunikasi radio yang kerap digunakan militan ISIS saat ini sudah tidak terlalu aktif.
Menurut Juru Bicara SDF, Mustafa Bali, sebagian militan ISIS saat ini bersembunyi di wilayah gurun Badia di Suriah. Dari sana mereka melakukan serangan bom bunuh diri terhadap posisi-posisi yang dikuasi pasukan SDF.
Pasukan etnis Kurdi yang menjadi komponen utama SDF saat ini juga sedang gelisah, setelah Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bakal menarik mundur seluruh pasukannya. Sebab, selama ini mereka bergantung dari pasokan dan bantuan AS dalam menghadapi ISIS.
Akan tetapi, etnis Kurdi yang bermukim di wilayah Suriah dekat perbatasan dengan Turki juga dimusuhi. Turki menganggap mereka sebagai kelompok teroris karena memproklamirkan kemerdekaan Kurdistan. Sedangkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mengancam tidak akan membela jika diserang Turki Kurdi jika berkeras ingin merdeka.***
Editor: denkur
Bahan: CNN