DARA | BANDUNG — Provinsi Jawa Barat menjadi daerah tujuan favorit untuk berinvestasi di Tanah Air. Sepanjang 2018, daerag ini menyumbang sekitar 31 persen dari realisasi investasi nasional.
Semua itu, menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, disokong ketersediaan infrastruktur, tingkat konsumsi yang atraktif, dan kondisi geografis yang strategis. Sehingga, ia optimis daerah ini terus menjadi kawasan yang subur untuk aktivitas bisnis.
“Sepanjang tahun lalu kita dapat predikat sebagai daerah destinasi favorit untuk investasi,” katanya, saat menghadiri International Business Seminar di Universitas Parahyangan, Kota Bandung, Rabu (21/8/19).
Dalam seminar bertema Peluang dan Tantangan Membangun Ekosistem UMKM Naik Kelas Di Era Revolusi Industri 4.0 itu, ia juga menyebutkan, Pemdaprov Jawa Barat bekerja sama dengan berbagai pihak mendorong UKM dalam upaya pemberdayaan potensi masyarakat.
Saat ini, lanjuit dia, di antaranya Kredit Mesra, One Pesantren One Product (OPOP), One Village One Company (OVOC), Desa Wisata, hingga Patriot Desa merupakan salah satu upaya Pemdaprov Jabar untuk menyokong UKM. Peningkatan kualitas kelembagaan, peningkatan pembiayaan usaha (kredit), peningkatan akses pasar (off taker & promosi), serta dukungan wirausaha pun menjadi arah kebijakan Pemprov ini demi mendukung tercapainya target UKM naik kelas (scale up).
“Selain itu, pelatihan dan pendampingan wirausaha serta kegiatan koperasi berkualitas melalui transformasi koperasi dirasa penting di era digital,” ujar dia.
Untuk pemuda Jawa Barat, lanjut dia, bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memulai bisnis UKM dan memanfaatkan jaringan digital untuk membawa produknya ke tingkat global. “Saya pikir, bisnis kecil bisa berpeluang besar dengan ruang digital.”
Ia menilai, bisnis UKM menjadi salah satu solusi yang cukup efektif untuk mengurangi angka pengangguran. Bisnis UKM, adalan pilihan yang tepat bagi anak muda saat dihadapkan dengan pelemahan ekonomi global.
“Dengan strategi digital dan kreatifitas sebagai identitas kita, Jawa Barat akan jadi provinsi paling progresif dalam small business strategy,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan