DARA | BANDUNG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menganggarkan Rp20 miliar untuk menggelar operasai pasara bersubsidi. Operasi ini diperuntukkan bagi 215 rumah tangga miskin di 27 kota/kabupaten di daerah ini.
“Pada saat ini kami sudah melakukan setengahnya,” kata Kepala Bidang Industri Akta Disperindag Provinsi Jawa Barat, VE Sriwidayanti, dalam Jabar Punya Informasi (Japri) ke-27 di Gedung Sate, Bandung, kemarin.
Komoditas yang disubsidi, lanjut dia, meliputi enam beras premium, minyak goreng, telur ayam, daging ayam, daging sapi, dan gula pasir. Harga beras premium Rp6.500/kg, gula pasir Rp7.000/kg, minyak goreng Rp7.500/kg, telur ayam negeri Rp14 ribu/kg, daging ayam ras Rp18.500/kg, dan daging sapi beku Rp40 ribu/kg.
“Total subsidi masing-masing rumah tanggal miskin Rp 162.000,” ujarnya.
Dia berharap, operasi pasar murah ini bisa membantu masyarakat yang memang membutuhkan dan bisa merasakan hari raya Idul Fitri. “Semoga bisa bermanfaat.”
Disperindag Jawa Barat, monitor harga di sejumlah pasar tradisional dan menggelar operasi pasar murah bersubsidi. Kegiatan tersebut merupakan upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang hari raya Idul Fitri 1440 H.
Pihaknya, lanjut dia, setiap pagimengambil data primer harga komoditas pokok secara rutin di lima pasar tradisional di Bandung. Ke lima pasar tersebut Pasar Kosambi, Kiaracondong, Andir, Baru, dan Pasar Sederhana.
Selain mengambil data primer, pihaknya juga mengambil data sekunder dari bidang perdagangan di masing-masing dinas di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Kemudian, data lainnya dari dinas yang menangani pangan di Provinsi Jawa Barat. “Semua data kami himpun agar kami tahu perkembangan harga kebutuhan pokok,” katanya, dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) ke-27 di Gedung Sate, Bandung, kemarin.***
Wartawan: Sukiya | Editor: Ayi Kusmawan