Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil mengatakan dalam pengendalian penyebaran Covid-19 pemerintah serta pemangku kepentingan bekerja secara serius, ilmiah dan bekerja keras dalam penanganan untuk menyelamatkan seluruh masyarakat.
DARA | BANDUNG – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar, lanjut Emil, telah bergerak cepat untuk mengendalikan 50 juta jiwa di Jabar dengan bekerja keras menekan angka kasus positif, menekan angka kematian, meningkatkan tingkat kesembuhan dengan meningkatkan test pelacakan dan perawatan bagi pasien pasien Covid-19.
Dalam mencegah dan mendata masyarakat yang ada, demi terhentinya covid-19, telah melakukan tes secara masif dan lebih banyak dari Provinsi Jakarta.
“Dalam upaya pemetaan dan memutus rantai penyebaran intensif digelar tes masif hingga 11 Agustus 2020, kami telah melakukan 180.730 tes usap atau PCR jumlah tes ini terbanyak dari semua provinsi diluar DKI Jakarta,” ujarnya dalam pidatonya di Gedung Sate, Senin (17/8/2020).
Emil melaporkan, pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) pemerintah Provinsi Jabar terus mengejar target sesuai dengan standar WHO. Berdasarkan laporan level kewaspadaan periode tanggal 3 sampai 9 Agustus tidak ada zona merah atau daerah resiko tinggi di Jabar.
“Kita di dua minggu terakhir berada di angka arti atau reproduksi 0,86 selama 2 minggu ini mengartikan bahwa kasus masih bisa dalam kategori terkendali dan terus kita tingkatkan kewaspadaan dengan memperhatikan 3 aspek, epidimologi, survelence, serta pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Jabar dalam upaya menangani dampak sosial dan ekonomi juga memberikan stimulus fiskal lewat perlindungan sosial guna menahan daya beli masyarakat yang merosot juga program ekonomi untuk pemulihan kegiatan dunia usaha, usaha mikro kecil dan menengah juga koperasi.***
Editor: denkur