Jabar Punya CSIRT, Tim Khusus Penangkal Serangan Siber

Selasa, 2 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Pemerintah Provinsi Jawa Barat ternyata punya tim khusus penangkal serangan siber.

DARA | Mereka tergabung dalam Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

Tim besutan Diskominfo Jabar ini punya tugas berat menjaga data center (DC) Pemprov Jabar dan menangkal berbagai serangan siber.

Pembentukan CSIRT juga didasari Keputusan Gubernur pada 26 Mei 2020 Nomor 048.05/Kep.280Diskominfo/2020 tentang Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah mengungkapkan, CSIRT dibentuk untuk menjaga kelangsungan layanan dengan melindungi data dan informasi yang tersimpan. Ika menuturkan, tim CSIRT bekerja nonstop 24 jam selama 7 hari untuk menjaga data Pemprov Jabar.

“Kerjanya 24 jam dan ditingkatkan saat libur, karena serangan itu biasanya di hari libur, dini hari, karena hacker biasanya mencari waktu lengah,” ujar Ika, Selasa (2/7/2024).

Ia menuturkan, tim CSIRT berada di bawah naungan Diskominfo. Namun pihaknya juga menempatkan agen-agen CSIRT di seluruh dinas di Jawa Barat dengan tujuan agar seluruh data dinas lain bisa ikut termonitor keamanannya.

“Bagi kami tim intinya ada di Dinas Kominfo, di dalamnya melibatkan bidang-bidang. Tapi kami punya agen CSIRT di perangkat daerah. Tugasnya yaitu memantau setiap lalu lintas trafik di pusat data, apabila ada yang mencurigakan harus dilakukan penanganan. Itu untuk memitigasi serangan,” ujarnya.

Tim CSIRT sendiri terbagi dalam beberapa bidang mulai dari tim penanggulangan dan pemulihan insiden, tim penanganan insiden bidang infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, tim penanganan insiden bidang aplikasi informatika hingga agen penanganan insiden perangkat daerah.

Dalam tugasnya, tim CSIRT ini rajin menyangkal serangan-serangan siber yang masuk ke data center Jabar. Menurut Ika, ada ratusan hingga ribuan serangan siber tiap hari yang masuk. Serangan itu kata dia berasal dari berbagai negara di dunia.

“Ya tiap hari ada, selalu ada dan dari berbagai negara kita identifikasi dari IP nya itu terlihat di pusat data Jabar. Ancaman itu bisa perdetik, misalnya ke web jabarprov, itu hitungan detik sekian ribu yang mengakses itu sudah gak normal,” kata Ika.

Pemprov Jabar juga menyiapkan backup data manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Back up data ini selain untuk mengantisipasi serangan siber, juga sebagai mitigasi jika terjadi bencana.

“Kemudian ada istilah disaster recovery center (DRC) itu untuk ,backup kita. Jadi setiap pusat data ada DRC, selain menanggulangi serangan virus, juga untuk mengantisipasi bencana banjir, gempa atau aliran listrik yang putus,” jelas Ika.

Menariknya, di dalam tim CSIRT ini, juga terdapat hacker yang disiapkan untuk menangkal serangan siber. Ika menuturkan, dalam menghadapi serangan hacker, diperlukan orang yang paham tentang ilmu-ilmu peretasan jaringan komputer.

Karenanya, tim CSIRT menyiapkan SDM yang punya ilmu hacker sehingga mitigasi bisa lebih optimal dan ampuh menangkal serangan siber.

“Ada yang punya kemampuan hacker, kalau mau melawan musuh kita harus mengenali kemampuan musuhnya juga. Jadi untuk mengenali musuh kita harus punya kemampuan musuh itu,” ucap Ika.

Ika juga memastikan, integritas seluruh tim CSIRT sangat terjaga karena mereka punya akses penuh terhadap seluruh data di Jabar. Menurutnya, semua tim CSIRT adalah ASN yang sudah dilatih khusus di dunia teknologi informasi.

“Dijamin lah (integritasnya), kan pegawai negeri, kalau enggak dipecat pasti. Jadi PNS saja kan sudah melewati berbagai proses, mereka juga dilatih ya dan terjaga integritasnya,” tegas Ika.

Menurutnya pelatihan bagi SDM yang berkaitan dengan CSIRT juga rutin dilakukan. Hal ini bertujuan agar kecepatan dan ketelitian dalam menghadapi serangan siber bisa berjalan tanpa kendala.

“Kalau untuk SDM kami memberikan pelatihan, terus berkordinasi termasuk dengan saya langsung dan pelatihan ini tidak cuma Diskominfo, tapi juga dengan kabupaten kota. Latihannya bisa jadi hacker, juga jadi dilatih seperti itu,” tuturnya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H
Satpol PP Bandung Barat  Patroli Cipta Kondisi di Wilayah Padalarang dan Ngamprah, Daerah Rawan Macet
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 28 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 28 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 27 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 27 Februari 2025
BAZNAS Jabar Salurkan Paket Munggahan untuk Kurir Pos, PT Pos Ajak Karyawan Berinfak
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 26 Februari 2025
Berita ini 10 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:38 WIB

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Februari 2025 - 14:39 WIB

Satpol PP Bandung Barat  Patroli Cipta Kondisi di Wilayah Padalarang dan Ngamprah, Daerah Rawan Macet

Jumat, 28 Februari 2025 - 06:53 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 28 Februari 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 06:48 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 28 Februari 2025

Kamis, 27 Februari 2025 - 06:35 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 27 Februari 2025

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Feb 2025 - 20:01 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Feb 2025 - 16:38 WIB

Ilustrasi (Foto: NU Online)

HIKMAH

Doa Mengawali Bulan Ramadhan

Jumat, 28 Feb 2025 - 16:32 WIB