DARA | BANDUNG – Kewaspadaan dan kesiapsiagaan merupakan hal mutlak yang harus dimiliki Warga Jawa Barat, karena daerah ini rawan kebencanaan alam.
“Jabar rawan bencana, sehingga masyarakat harus waspada dan kesiapsiagaan semua pihak mutlak harus dilakukan,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), H. Uu Ruzhanul Ulum, saat meresmikan Gedung Pusat Kemanusiaan Jabar di Jalan Soreang-Banjaran Km 3 Desa Soreang Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (29/1/2019).
|
Atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, ia mengucapkan terimakasih atas donasi Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) untuk pembangunan gedung terseebut. “Dengan hadirnya gedung ini, akan meringankan beban tanggungjawab kami.”
Masalah kemanusiaan menurut Uu sangat kompleks, dan sering terjadi di daerah terpencil. Dalam mengantisipasinya, pendidikan merupakan prioritas yang harus dikedepankan.
“Pemprov Jabar dengan tagline ‘Jabar Juara Lahir dan Bathin’, memprioritaskan pendidikan dalam mengantisipasi masalah sosial yang banyak terjadi di wilayah terpencil,” katanya, seraya menambahkan, dengan pendidikan yang kuat, masyarakat akan sejahtera, sehat, dan status sosialnya meningkat.
Berkenaan dengan pendidikan, secara khusus Uu berharap AMCF ikut membantu para santri salafiyah (santri yang belajar kitab kuning). Para santri yang belajar di pondok pesantren salafiyah (non-madrasah), tidak mendapatkan bantuan rutin seperti Bantuan Operasional Siswa (BOS) yang didapatkan sekolah formal dan madrasah.
“Saya berharap AMCF membantu ponpes salafiyah, bantu pendidikan anak yatim piatu, apalagi santri ponpes salafiyah yang yatim piatu, karena mereka tidak mendapat bantuan BOS, baik dari kementerian agama ataupun dinas pendidikan,” uajrnya.
Sementara itu Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, yang turut mendampingi Wagub dalam acara tersebut, mengatakan wilayah Kabupaten Bandung berada di peringkat 12 nasional sebagai wilayah rawan bencana. Artinya ancaman bencana alam masih terbilang cukup tinggi mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, dan yang baru-baru ini puting beliung di rancaekek.
“Mengingat tingginya risiko kebencanaan di Kabupaten Bandung, tentunya sangat diperlukan kepedulian sosial dan kemanusiaan dari berbagai pihak dalam menanggulangi dampak bencana,” kata Dadang.
Untuk mendukung aktivitas AMCF, pihaknya akan menginstruksikan Perangkat Daerah (PD) terkait kebencanaan dan juga berkolaborasi dengan komunitas kemanusiaan yang sudah ada di Kabupaten Bandung.
“Kami akan sinergikan dengan Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pendidikan (Disdik), dan Baznas Kabupaten Bandung. Juga dengan komunitas kemanusiaan seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana), PMI, dan lainnya, untuk memetakan potensi yang dimiliki, supaya tidak tumpang tindih dalam pola bantuan terhadap mereka yang terkena bencana,” ujar dia.
Direktur AMCF, Ahmad Faisal Siregar, menerangkan, sejak soft launching tahun 2016, Pusat Kemanusiaan Jabar sudah melakukan berbagai program kemanusiaan di seluruh kabupaten/kota. Pihaknya sudah menggelar operasi mata katarak dengan lebih dari 1.000 pasien, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jabar, dan kegitaan kemanusiaan lainnya.***