Meski sudah tidak menjabat sebagai Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bandung, Tri Heru Setiati tetap berharap gerakan literasi di Kabupaten Bandung terus maju dan berkembang.
DARA – Kini, Tri Heru Setiati menduduki Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispakan), mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Dadang Hermawan pasca purna bhakti.
Di hadapan bunda literasi Kabupaten Bandung, kecamatan hingga tingkat desa, dirinya memohon doa agar dapat menjalankan amanah dengan baik.
“Saya pamit, karena saya diberikan kepercayaan Pak Bupati untuk menempati jabatan baru di Dispakan. Meskipun begitu, saya tetap berharap gerak literasi di Kabupaten Bandung tetap maju, dan bunda literasi sebagai tokoh dapat mendorong masyarakat lebih edukatif, menuju Kabupaten Bandung yang berpengetahuan,” harap Tri di sela kegiatan Penilaian Final Penulisan Praktik Terbaik Peduli Lingkungan Untuk Bunda Literasi Kecamatan dan Desa se Kabupaten Bandung di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Rabu (22/9/2021).
Di samping itu, Tri menjelaskan, selain sebagai bentuk realisasi dari visi Bupati Bandung dalam mewujudkan masyarakat yang edukatif, lomba tersebut juga bertujuan untuk mengedukasi para bunda literasi untuk peduli lingkungan melalui tulisan, dalam upaya mewujudkan visi Kabupaten Bandung yang bangkit, edukatif, dinamis, agamis dan sejahtera.
Tak hanya itu, ia juga menuturkan, kegiatan tersebut dalam rangka memperingati hari pengunjung perpustakaan, bulan membaca serta memperingati World Clean Up Day.
“Untuk teknisnya, perlombaan ini diikuti oleh 93 bunda literasi tingkat kecamatan dan desa atau kelurahan. Pendaftarannya sendiri dibuka dari 1-17 September 2021 dengan pengumpulan hasil karya tulisan secara online melalui e-mail,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Bunda Literasi Kabupaten Bandung Emma Detty Supriatna mengapresiasi atas diselenggarakannya lomba menulis bagi bunda literasi kecamatan dan desa.
Emma berpendapat, kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai wahana untuk menumbuhkan budaya literasi serta membangun jiwa kompetitif dalam hal inovasi dan kreativitas di bidang literasi.
“Tingkat literasi sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu bangsa. Indonesia sendiri merupakan negara dengan tingkat literasi yang masih rendah. Oleh karenanya, permasalahan ini harus mendapat perhatian lebih, baik itu dari pemerintah maupun komunitas masyarakat penggerak literasi, termasuk bunda literasi,” tutur Emma.
Istri Bupati Bandung Dadang Supriatna itu berharap, kompetisi tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis serta menumbuhkan semangat berkarya bagi masyarakat.
“Keberhasilan literasi melalui ajang kompetisi bukan hanya mencari kemenangan, namun jauh lebih penting. Bagaimana bunda literasi sebagai motor penggerak dapat mendorong kecakapan hidup dan melatih kemampuan masyarakat, agar ke depannya dapat berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Bandung,” katanya.***
Editor: denkur