SELAMA 19 tahun menjadi guru honorer, Musliati (39), tak mendapat tunjangan apapun. Bahkan kini saat ia terbaring di RSUD dr Slamet Garut, Musliati tak memiliki kartu BPJS Kesehatan.
Musliati merupakan guru honorer di SDN 1 Tegalgede, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Upahnya yang kecil, membuat Musliati tak mampu membayar BPJS Kesehatan.
Sudah lebih dari seminggu, Musliati dirawat di rumah sakit. Ia menderita stroke dan sempat alami koma.
Untuk biaya pengobatan, keluarga meminta bantuan biaya dari saudara. Roni, anak Musliati, mengatakan, kondisi ibunya kini sudah lebih baik.
Ibunya pun sudah bisa diajak bicara walau suaranya pelan. “Baru pertama stroke. Sebelumnya ibu normal dan tidak terlihat sakit,” ujar Roni, Selasa (1/10/2019).
Saat pertama kali tiba di rumah sakit, kondisinya sangat memperihatinkan. Keluarga memilih jalur umum karena saat datang untuk dirawat belum memiliki BPJS.
“Setelah dirawat baru bikin BPJS. Cuma tetap bayarnya harus jalur umum,” katanya.
Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, telah memberikan sedikit bantuan untuk meringankan beban Musliati. “Saya ikut bantu. Biaya kamar dari saya. Dari Pagar Sukwan (organisasi guru honorer) juga ikut bantu,” ucap Ade.***
Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan