DARA | SUKABUMI – Umat muslim harus menjadikan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 untuk memakmurkan masjid dan mengembangkan tahfiz Qur’an. Ini, untuk mendekatkan kembali umat Islam kepada Al-Quran dan Sunnah.
“Dengan demikian, para santri ini terlibat dalam gerakan bagaimana memakmurkan mesjid. HSN tahun ini, lebih fokus pada pembelajaran pendidikan Islam di masjid bukan di kelas,” kata pemimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, Fajar Laksana, saat ditemui wartawan, pada peringatn HSN 2019, di Masjid Agung Kota Sukabumi. Selasa,(22/10/2019).
Karena itu, pada puncak peringatan HSN ini, ia sengaja membawa para santrinya ke Mesjid Agung Kota Sulabumi untuk mengikuti ceramah umum. Tak hanya santrinya, Fajar juga mengajak masyarakat untuk bergabung dengan para santri di Masjid Agung.
“Kami juga mengajak masyarakat terlibat, dalam proses pembelajaran ke Islaman terutama pada pembelajaran Al-Quran dan Hadist,” ujarnya.
Selain itu, untuk memotivasi santri dan masyarakat, Fajar juga mengundang para alumni pesantrennya yang tengah menimba ilmu di Mesir menjadi pembicara pada kegiatan HSN di Mesjid Agung. Sebagai ulama dan pendiri pondok pasantren (ponpes), dia bersyukur, saat ini pemerintah sudah mulai mengakui dan memberikan penghargaan kepada pesantren.
“Salah satunya program Satu Desa Satu Tahifdz Quran dari Gubernur Jawa Barat. Ponpes Dzikir Al-Fath terpilih untuk ambil bagian, yakni program one pesentren one product (OPOP),” katanya.
Dengan program OPOP, pesantren dapat memiliki kekuatan ekonomi. “Pasantren kami, telah banyak membina kewirausahaan para santri,” ujar dia.
Dalam momen HSN ini juga, Fajar berharap, pemerintah daerah atau pusat lebih perhatian lagi terhadap pendidikan di pasantren. “Saya yakin, dengan kepemipinan Wakil Presiden dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang sekarang berasal dari kalangan kyai bisa mewujudkan harapan itu,” ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan HSN 2019, Ponpes Alfath menggelar berbagai lomba dan ceramah umum. Lomba dipusatkan di Gedung Juang 45, Senin (21/10/2019), dengan jumlah peserta lomba 142 orang dari berbagai daerah untuk memperebutkan Piala Gubernur Jawa Barat.***
Wartawan : Riri Satiri | Editor: Ayi Kusmawan