DARA | BANDUNG – Pemkot Bandung, Jawa Barat serius memelihara lingkungan di Kawasan Bandung Utara (KBU). Hal tersebut diimplementasikan melalui Konservasi Air dan Tanah berupa pembangunan Taman Kehati (keanekaragaman hayati) di RT 01 RW 04 Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru.
“Setidaknya, kegiatan konservasi ini akan memulihkan lingkungan di wilayah KBU, sehingga air dan tanah kembali pada fungsinya,” kata Wali Kota Bandung, Oded M Danial, saat meresmikan Pembangunan Taman Kehati, tempo hari.
Ia menilai, aktivitas pembangunan di wilayah KBU harus diimbangi dengan pemeliharaan lingkungan, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif seperti bencana alam. “Nantinya, peran area konservasi ini akan menahan air sehingga meminimalisir potensi banjir di wilayah Kota Bandung.”
Wali kota juga berpesan kepada masyarakat Kota Bandung khususnya warga di wilayah KBU untuk menjaga lingkungan agar kota ini terhindar dari dampak bencana alam.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DlHK) Kota Bandung, Kamalia Purbani, menyebutkan, pembangunan area konservasi Taman Kehati merupakan langkah konkret Pemkot Bandung dalam melestarikan lingkungan di KBU.
“DED (Detail Engineering Design)-nya sedang dalam tahap pembuatan, sehingga tahun 2020 Insyaallah sudah bisa dieksekusi,” ujar Kamalia.
Kamalia juga menyebutkan, konservasi air dan tanah akan dibangun di beberapa titik lain di Kota Bandung. Taman Kehati dibangun di atas lahan 4,6 hektare
Selain fungsi utamanya sebagai area konservasi, Taman Kehati memiliki fungsi sebagai sarana rekreasi, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, ekowisata, ruang terbuka hijau, dan tutupan lahan vegetasi karena lokasinya yang strategis sebagai benteng pertahanan ekologi di KBU.***
Editor: Ayi Kusmawan