Seluruh lembaga pendidikan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diperingatkan untuk tidak menggelar pembelajaran secara luring atau tatap muka.
DARA – Pasalnya, disinyalir ada sekolah yang menggelar kegiatan belajar tatap muka tersebut secara sembunyi-sembunyi.
Pelaksana tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, jajarannya belum mengeluarkan rekomendasi terkait pembelajaran secara tatap muka di seluruh lembaga pendidikan.
“Untuk saat ini belum saya izinkan. Nanti, kita evaluasi (kebijakan belajar tatap muka),” kata Herman kepada wartawan, Sabtu (16/1/2021).
Ditegaskan Herman, apabila ada sekolah yang memaksakan untuk menggelar pembelajaran tatap muka dipastikan akan mendapatkan sangsi.
“Sangsi terberat bisa dicabut izinnya, (sekolah swasta). Kalau (sekolah) negeri, kepala dan gurunya kita tindak tegas,” ujarnya.
Herman menyebutkan, aktivitas pembelajaran di sekolah yang sedianya akan dilaksanakan awal tahun ini diundur sampai batas waktu yang tidak ditentukan menyusul lonjakan kasus Covid-19.
“Apalagi di Cianjur ini, meski zona kuning, tren kasusnya naik drastis dalam beberapa pekan terakhir. Kita harus sayang ke masyarakat,” kata Herman.
Sejauh ini, jumlah warga Cianjur yang terpapar corona sebanyak 1.712 orang dengan sebaran yang merata di semua wilayah kecamatan.
“Dulu wilayah selatan itu aman. Sekarang (Covid-19) sudah merambah ke sana,” ujarnya.***
Ediitor: denkur