DARA | JAKARTA – Masyarakat diimbau tidak sembarangan mengunggah data kependudukan ke media sosial seperti KTP elektronik dan Kartu Keluarga (KK). Pasalnya, data kependudukan yang beredar di dunia maya sangat mudah untuk disalahgunakan.
Demikian dikatakan, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh.
Zudan mengimbau begitu terkiat keberadaan grup tertutup Dream Market Official yang sempat menjadi perbincangan di media sosial. Beberapa foto percakapan dalam grup itu menunjukkan transaksi jual beli data kependudukan. Jumlah yang diperjualbelikan pun ratusan hingga ribuan data kependudukan.
Sejauh ini, kata Zudan, sudah begitu banyak data kependudukan yang diunggah ke media sosial. Jumlahnya mencapai jutaan jika merujuk dari penelusuran Google.
“Sekadar contoh, ketik ‘KTP elektronik’ di Google, dalam sekedipan mata (0,46 detik) muncul 8.750.000 data dan gambar KTP elektronik yang gambarnya tidak diblur sehingga datanya terpampang atau terbaca dengan jelas. Begitu juga ketika ketik clue ‘Kartu Keluarga’ di google, maka dalam waktu 0,56 detik muncul tak kurang 38.700.000 hasil data dan gambar KK,” ujar Zudan seperti dilansir CNNIndonesia, Senin (29/7/2019).***
Editor: denkur/Sumber: CNNIndonesia