DARA | BANDUNG – Sejumlah politisi mulai bereaksi, menyindir isi pidato Megawati yang secara terbuka meminta jatah menteri kepada Presiden Jokowi saat Kongres V PDI Perjuangan di Bali tempo hari.
Selain Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago yang menyindir Megawati, juga muncul sindiran dari Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Demokrat, Imelda Sari.
Kalau Irma menyindir dengan kalimat: partai tidak boleh bicara soal jumlah jatah menteri. Tapi, seharusnya lebih kepada koordinasi antarmenteri. Program Jokowi yang komprehensif hanya bisa dijalankan bila koordinasi antarkementerian bisa dibangun dengan baik. Maka itu, ia menekankan, para partai politik harusnya mendorong koordinasi antarpartai daripada klaim jumlah menteri.
Sedangkan Imelda Sari menguntai sindiran dengan membandingkan ketika Soesilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden pada 2004-214. Imelda menyebut tak satupun koalisi pendukung SBY-Jusuf Kalla atau SBY-Boediono berani meminta jatah menteri secara terbuka.
“Pidato Bu Mega silahkan aja. Tapi (saat) Pak SBY (memerintah) tidak ada satu partai pun meminta-minta secara terbuka kepada presiden,” kata Imelda saat berdiskusi di Gado-Gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8).
Imelda menyatakan penentuan menteri kabinet sepenuhnya hak prerogatif presiden dan hal itu yang berlaku saat SBY memerintah dulu.***
Editor: denkur