Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung melaksanakan pemeriksaan rapid test kepada 61.866 orang petugas KPPS yang akan bertugas di 6.874 TPS.
DARA | BANDUNG – Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bandung, dr Riantini mengatakan, pihaknya melaksanakan pemeriksaan rapid test tersebut dari tanggal 26 November 2020 hingga tanggal 2 Desember 2020 di 62 Puskesmas yang ada di Kabupaten Bandung.
“Adapun lokasinya ada yang disentralkan di lokasi seperti Soreang ini di Pendopo selama enam hari, ada juga yang berpindah-pindah mengikuti desanya, jadi tergantung dari kesiapan wilayah masing-masing,” ujarnya di sela pemeriksaan rapid test di Pendopo Kecamatan Soreang, Sabtu (28/11/2020).
Hasil rapid test, kata dr Riantini, jika orang yang diperiksa itu non reaktif maka hasilnya akan keluar hari itu juga. Namun, bagi yang dinyatakan reaktif maka akan didorong untuk melakukan swab test.
“Sementara menunggu hasil swab test, kami sarankan untuk melakukan isolasi mandiri. Nah, bagi yang hasilnya positif maka nantinya akan ada petugas pengganti yang akan dirapid test untuk menggantikan tugas orang yang dinyatakan positif itu,” ujarnya.
Terkait tim kesehatan yang bertugas, dr Riantini menyebutkan, setiap puskesmas telah diintruksikan untuk bersiap dari mulai H-1. Artinya mulai tanggal 8 Desember 2020 mereka sudah membagi tugas di lokasi desa wilayah kerjanya, dimana mereka akan bekerja secara tim yang koordinatornya adalah bidan desa.
“Nanti mereka akan melihat kesiapan dari sisi prokes yang ada di TPS, tanggal sembilannya pun sama, kemudian sampai penghitungan suara di tingkat desa kemudian ke kecamatan semua tim kesehatan kita siapkan,” ujarnya.
Dr Riantini juga menjelaskan, pada hari pencoblosan pihaknya akan menurunkan semua tenaga, baik tenaga medis atau non medis, seperti tenaga administrasi dan sebagainya.
Selain itu, petugas di rumah sakit daerah juga akan disiagakan di IGD, ketika ada rujukan mereka menerima pasien rujukan yang ada di KPPS.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan protokol kesehatan, terutama pelaksanaan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak).
“Untuk pemilih yang hadir jangan lupa menggunakan masker. Diusahakan yang standar, kalau kain berarti tiga lapis, kalau enggak masker medis aja. Terus jangan lupa bawa alat tulis masing-masing, nanti disediakan juga sarung tangan plastik. Itu nanti harus digunakan jangan menurunkan masker sampai di bawah hidung apalagi dibawah mulut dan dagu, itu adalah syarat supaya kita mengurangi jangan sampai ada klaster pilkada,” ujarnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Bandung, Supriatna, mengatakan pihaknya telah menyiapkan antisipasi jika ada petugas KPPS yang dinyatakan positif Covid-19 pada saat pemeriksaan oleh dinas kesehatan.
“Pasti akan diganti, penggantinya sedang kami siapkan. Sudah diinformasikan kepada PPK agar memberitahukan kepada semua KPPS untuk siap-siap mencari pengganti apabila ada yang positif covid-19, bahkan ada beberapa TPS sudah menyiapkan pengganti antar waktu KPPS,” ujar Supriatna.***
Editor: denkur