Jelang Idul Adha, Emil Minta Gugus Tugas Majalengka Waspadai Imported Case

Rabu, 22 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ridwan Kamil saat melakukan pertemuan dengan Gugus Tugas Kab.Majalengka (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Ridwan Kamil saat melakukan pertemuan dengan Gugus Tugas Kab.Majalengka (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka untuk waspadai kasus impor (imported case).


DARA | BANDUNG – Menurutnya, Kewaspadaan itu perlu ditingkatkan terutama dalam menyambut Hari Raya Idul Adha yang tinggal beberapa hari lagi.

“Evaluasinya, Majalengka masuk kategori risiko rendah. Ada 26 kecamatan yang kita hitung sudah masuk hijau,” kata Emil usai bertemu dengan Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka di Kantor Bupati, Kabupaten Majalengka, Rabu (22/7/2020).

“Tapi karena ada satu kecamatan yang kedatangan pemudik yang coba merayakan Iduladha di sini, dan ternyata positif, maka secara umum akan mempengaruhi indeks keseluruhan,” imbuhnya.

Emil mengatakan, infeksi lokal di Kabupaten Majalengka dapat dikendalikan. Hal itu terlihat dari hasil tes masif. Maka itu, ia meminta kepada Gugus Tugas Kabupaten Majalengka untuk memprioritaskan tes masif bagi pendatang atau pemudik.

“Jadi kalau mau Majalengka aman, manajemen pendatang (atau pemudik) harus diperhatikan dan dijadikan prioritas dalam pengetesan,” ucapnya.

Menurutnya, Gugus Tugas Kabupaten Majalengka harus mengetes 7.500 warga dengan metode PCR. Jumlah tersebut berdasarkan standar tes masif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Yang sekarang 2.600 harus naik ke 7.500. Saya titip ke Bapak Bupati untuk melakukan pengetesan PCR mendekati 7.500,” katanya.

Soal pembelajaran tatap muka, kata Kang Emil, pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian. Kesehatan dan keselamatan peserta didik menjadi prioritas.

“Wacana di Jawa Barat adalah kecamatan-kecamatan yang sudah zona hijau, seperti Majalengka tadi, itu sekolah akan dipersiapkan untuk pembukaan, tapi tidak boleh lintas kecamatan,” ucapnya.

“Jadi, kalau ada (siswa) domisili di kecamatan yang tidak di zona hijau, tapi sekolahnya di zona hijau, itu dia tidak boleh (masuk sekolah) dan dia (belajarnya) masih daring,” tambahnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Pemprov Jabar Relokasi Anggaran 2025 hingga Rp 4 Triliun untuk Program Prioritas
Petugas Dinas Damkar Kabupaten Bandung Jinakan Kebakaran Hebat Pabrik Plastik
Pesta Kuliner Jawa Barat 2025, Hadirkan Makanan Legendaris
Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut
Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:55 WIB

Pemprov Jabar Relokasi Anggaran 2025 hingga Rp 4 Triliun untuk Program Prioritas

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:40 WIB

Petugas Dinas Damkar Kabupaten Bandung Jinakan Kebakaran Hebat Pabrik Plastik

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:10 WIB

Pesta Kuliner Jawa Barat 2025, Hadirkan Makanan Legendaris

Jumat, 31 Januari 2025 - 09:17 WIB

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Berita Terbaru

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin membuka event Pesta Kuliner Jawa Barat 2025 dengan tema ”Sono Ku Rasa, Ku Nikmat” di Gedung Sate, Kota Bandung, Jum'at (31/1/2025).(Foto: Biro Adpim Jabar)

HEADLINE

Pesta Kuliner Jawa Barat 2025, Hadirkan Makanan Legendaris

Jumat, 31 Jan 2025 - 18:10 WIB