Jelang Idul Adha, biasanya puluhan pedagang hewan qurban musiman berdatangan dan mangkal di sejumlah titik di Kota Sukabumi. Antisipasi itu Dinas Ketahanan, Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi menggelar monitoring.
DARA | SUKABUMI – Biasanya pedagang musiman itu menyebar di 80 titik, sehingga patut dimonitor, terutama terkait kelayakan hewan qurban untuk dijual.
Seperti dikatakan Kepala DKP3 Andri Setiawan, monitoring dilakukan agar hewan qurban sehat dan layak jual.
Hingga saat ini masih terlihat sepi. Tapi biasanya mendekati hari idul adha mereka baru berdatangan dan kebanyakan dari Jawa.
Andri Setiawan juga mengatakan pihaknya telah membentuk tim monitoring yang akan memeriksa kesehatan setiap hewan quban yang dijual pedagang musiman.
Selain memeriksa pedagang musiman, kata Andri, juga memeriksa peternak dan penjual hewan qurban di Cikundul, Baros, Subangjaya dan lainnya.
“Kami mengimbau semua pedagang hewan qurban tetap harus menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Andri memastikan ketersediaan hewan qurban sangat cukup. Bahkan, Kota Sukabumi biasanya mensuplai daerah lain seperti Cianjur dan Bogor.
“Prediksi permintaan meningkat, seiring gagalnya keberangkatan haji tahun ini. Bahkan, tahun sebelumnya banyak juga orang yang berdatangkan ke Kota Sukabumi untuk mencari hewan qurban,” tuturnya.
Andri mengatakan dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini pihaknya sudah lapor ke gugus tugas penanganan Covid-19. “Kalau hewan qurbanya kita yang tangani, namun penjualnya kita koordinasi dengan gugus tugas covid 19,” ujarnya.***
Editor: denkur