Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat hingga saat ini telah melakukan pemeriksaan pada 5.428 ekor sapi dan domba kurban.
DARA – Kepala Dispernakan KBB, Undang Husni Thamrin mengatakan hasil pemeriksaan sementara dari jumlah tersebut, 300 ekor diantaranya masih berusia muda dan 39 ekor lainnya alami sakit ringan.
“Pemeriksaan masih berlangsung, sampai batas waktu hari “H”. Karena sampai sekarang, masih saja ada hewan dari luar KBB,” ujarnya, Rabu (14/7/2021).
Biasanya, hewan kurban dari luar daerah dijual di lapak-lapak tertentu. Pada tahun-tahun sebelumnya, H-7 hewan kurban dari luar daerah mulai berdatangan.
Jumlah lapak, untuk jualan hewan kurban itu biasanya mencapai 400-an, tersebar di sejumlah wilayah KBB. Hingga sekarang, kata Undang, lapak jualan hewan kurban di KBB sudah mencapai 150-an.
Ia juga menyebutkan, sebenarnya stock domba kurban dari wilayah KBB cukup aman. Jumlahnya mencapai 6.000-an dari jumlah populasi puluhan ribu
Terkecuali untuk sapi kurban, KBB masih mendatangkan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sementara ini, ternak sapi di KBB untuk sapi perah.
“Kalau domba, biasanya yang buka lapak di KBB, dari daerah tetangga, seperti Purwakarta,” ungkap Undang.
Untuk memastikan kesehatan hewan kurban di wilayahnya, maka Tim Pemeriksa Keswan Dispernakan KBB melakukan pemeriksaan secara intensif.
Kondisi Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Tim Pemeriksa Keswan yang terdiri dari 40 orang ini, untuk melakukan pemeriksaan. “Kita harus menjamin kesehatan hewan kurban itu. Dan ada beberapa hal lainnya yang harus diketahui masyarakat ketika memilih hewan kurban yang tepat,” ujarnya.***
Editor: denkur