Jelang Musim Hujan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Lakukan Langkah Ini

Rabu, 7 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas SAR Bandung

Foto: Humas SAR Bandung

Jelang musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung melakukan sejumlah langkah antisipatif. Salah satu yang masif dilakukan adalah pembuatan drumpori.


DARA | BANDUNG – Musim hujan di Kota Bandung diprediksi terjadi akhir Oktober hingga puncaknya Januari-Februari 2021.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Didi Ruswandi, hingga 5 Oktober 2020 telah terpasang 2.472 titik drumpori yang tersebar di beberapa lokasi.

Selain sumur imbuhan dangkal atau drum pori, juga disiapkan sumur imbuhan guna menunjang program antisipasi banjir. Saat ini DPU tengah mengerjakan sumur imbuhan dalam di daerah Cingised.

Dalam waktu dekat, DPU akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk pembuatan 15 titik sumur.

Sebanyak 6 dari 15 titik sumur telah dipastikan pembangunannya. Titik tersebut terdapat di Kelurahan Rancanumpang, Derwati, Rancasari, Mekarmulya, Cimencrang, dan Cisaranten.

“Sisanya, 9 titik sedang dilakukan proses pencarian serta sosialisasi kepada masyarakat setempat,” kata Didi, di Balai Kota Bandung, Rabu (7/10/2020).

Didi mengatakan, DPU juga membuat retensi di alur sungai. Hal itu berdasarkan pengalaman tahun lalu yang telah membuatnya di sungai Cikiley dan Cikadut. Retensi di alur sungai cukup efektif menahan sedimen dan air.

“Tahun ini telah selesai membuatnya di daerah sungai Cisanggarung atau Cipagalo. Itu untuk mengantisipasi banjir di wilayah Arcamanik,” jelas Didi.

Menurutnya, tahun ini DPU juga membangun sedimen trap di tiga lokasi tambahan, yakni Cirapuhan, Cipariuk, dan Cipamokolan. Di Cirapuhan diharapkan dapat mengurangi debit air yang mengalir ke arah Cikutra Barat. Sedangkan di wilayah Cipariuk yang masih dalam proses pencarian titik lokasi pembangunan yang diharapkan dapat mengurangi debit banjir ke arah Panyileukan.

“Terakhir di wilayah Cipamokolan yang diharapkan akan mengatasi banjir di wilayah Jatihandap,” paparnya.

Selain program pembangunan sumur dan sedimen trap, DPU juga fokus terhadap titik lokasi banjir di beberapa UPT. Khusus untuk UPT Gedebage, di wilayah pasar induk sedang dalam proses pembuatan kolam retensi.

“Titik fokus pengawasan yang rawan sampah. Serta upaya lainnya untuk mengurangi banjir akan kami terus upayakan agar tidak terjadi banjir,” pungkasnya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Berita ini 7 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Berita Terbaru